Saturday, 18 February 2017

Unsur Hara (Pengertian dan Fungsinya)


Unsur hara yaitu suatu zat yang dapat memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan juga perkembangan fisik pada tanaman. Antara Unsur hara satu dengan yang lainnya tak bisa digantikan dengan unsur lainnya karena termasuk unsur esensial yang harus ada dalam jumlah tertentu dengan takaran yang pas bagi masing-masing tanaman. Unsur hara terdiri dari beberapa jenis unsur yang dapat diperoleh dari udara melalui stomata dan juga lentisel pada tanaman dan bisa diperoleh dari tanah melalui akar.

Pengertian unsur hara itu sendiri adalah nutrisi yang dibutuhkan tanaman yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik. Berdasarkan jumlah yang diserap tanaman pada umumnya, unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu:

* Unsur Hara Makro yang terdiri dari Primer dan Sekunder;
* Unsur Mikro.

Unsur Hara Makro Primer

Nitrogen (N):
Nitrogen merupakan unsur mobile (jika tidak cukup tersedia, bisa pindah dari daun tua ke daun muda) didalam tanaman
Fungsi : Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan; mendorong pembentukan daun dan batang tanaman; pembentuk klorofil (zat hijau daun); mempercepat pertumbuhan tanaman, tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah anakan; penyusun Protein, Enzim, dan Asam Nukleat

Kekurangan : Pertumbuhan tanaman terhambat, gejala kekurangannya akan dimulai pada daun-daun yang lebih tua, daun-daun tua lebih cepat gugur, karena N yang ada pada daun tua ditransfer ke daun muda. Gejalanya ditandai berupa menguningnya daun. Kadang-kadang warna daun menjadi kemerahan sebagai akibat terbentuknya "anthocyanin".:

Kelebihan : Hal ini terjadi jika pemupukan tidak tersebar secara merata, akar tanaman menjadi rusak, busuk dan mati. Jika pupuk N disebar dan percikannya mengenai daun, maka daun akan mengalami bercak, kadang-kadang rantingnya ikut mati.

Phospor (P):
Fungsi : Merangsang pertumbuhan akar/umbi; mendorong pembentukan bunga dan buah; memperkuat tegaknya batang; meningkatkan rendemen & komponen hasil panen; meningkatkan mutu benih dan bibit

Kekurangan : Tanaman tumbuh merana, lemah dan mudah rebah; pembentukan bunga dan buah terlambat; pada tanaman umbi, umbinya tidak membesar; memicu rontoknya daun, gejala ditunjukkan munculnya warna kemerahan atau keunguan sebagai akibat pembentukan anthocyanin.

Kelebihan : Pertumbuhan tanaman terhambat, karena terjadinya ikatan N-P yang menyulitkan penyerapan unsur N oleh tanaman.

Kalium (K):
Fungsi : Membantu transportasi hasil fotosintesa dari daun ke seluruh tubuh tanaman; membuat tanaman lebih tegak dan kokoh; meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama/penyakit, kekeringan dan berperan dalam pembentukan pati, gula, dan minyak; meningkatkan persentasi gabah (isi, bobot, bulir per malai); meningkatkan ketahanan hasil panen selama pengangkutan dan penyimpanan; membantu pertumbuhan akar & batang lebih kuat; berperan penting dalam Proses sintesa protein, Proses pengangkutan pati dan gula serta Aktifitas enzim

Kekurangan : Ditandai dengan munculnya bercak-bercak kuning pada daun, diikuti dengan mati/"mengeringnya" ujung dan pinggiran daun. Kejadian ini dimulai dari bagian tanaman yang lebih tua. Hasil fotosintesa kurang/ tidak akan diserap oleh sel tubuh tanaman. Pada tanaman buah akan mengurangi rasa manisnya buah; mudah terserang patogen tanaman; batang mudah rebah.

Kelebihan : Pertumbuhan tanaman terhambat, karena terjadinya ikatan N-K yang mengakibatkan sulitnya penyerapan unsure N; pada tanaman Cucurbitaceae daun menjadi kaku, mudah pecah, buah retak-retak.


Unsur Hara Makro Sekunder

Kalsium (Ca):
Biasa tersedia dalam bentuk zat kapur.
Fungsi : Mempercepat pertumbuhan akar, mempermudah penyerapan kalium oleh tanaman, menetralkan kemasaman tanah yang sebagian besar mengandung unsure mikro menjadi dalam  keadaan “tersedia” bagi tanaman.

Kekurangan : Pertumbuhan akar terhambat, menyebabkan kemasaman tanah tinggi yang berakibat klorisis pada daun. Kekurangan kalsium juga menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel apikal pada tunas dan daun. Hal ini menyebabkan tunas dan daun mati. Keadaan ini sering diawali dengan matinya ("mengeringnya") pinggiran daun muda.

Kelebihan : Tidak akan banyak mempengaruhi tanaman, tetapi kalau terlalu banyak (misalnya pada tanah berkapur) pada musim kering banyak tanaman mengalami dehidrasi (keluarnya zat cair pada tanaman).


Magnesium (Mg):
Fungsi: Merupakan bagian dari klorofil daun, penting dalam proses pembentukan klorofil, membantu distribusi Phospor keseluruh tubuh tanaman.

Kekurangan : Klorisis pada daun, ditunjukkan oleh muculnya bercak-bercak berwarna kuning pada daun, tetapi tulang daunnya masih berwarna hijau. Dimulai pada daun-daun yang lebih tua kemudian diikuti pada daun-daun lebih muda.

Kelebihan : Hampir tidak mempengaruhi tanaman, kecuali dalam jumlah yang sangat besar.


Belerang (S):
Fungsi : Meningkatkan pengaruh kerja phospor, meningkatkan kwalitas hasil panen, berperan dalam metabolisme karbohid rat, meningkatkan ketahanan hasil panen, meningkatkan rendemen hasil panen gula pada tebu dan tembakau, komponen pokok asam amino penyusun protein dan enzim

Kekurangan : Kekurangan belerang menyebabkan terhambatnya masa generative tanaman, ditandai dengan menguningnya daun. Diawali dengan daun-daun muda terlebih dahulu. Kadang-kadang disertai juga dengan memerahnya daun.

Kelebihan : Meningkatkan kemasaman tanah yang membahayakan tanaman.



Unsur Hara Mikro

Besi (Fe):
Fungsi : Membantu proses pembentukan klorofil daun, menguatkan batang dan vigor tanaman.

Kekurangan : Kekurangan besi ditunjukkan oleh menguningnya daun yang dimulai dari ujung daun. Daun menjadi sangat mudah patah dan transparan sebelum terlepas. Hygrophylla sp, dan tanaman air lain dengan pertumbuhan cepat, pada kondisi kekurangan Fe, akan menunjukkan gejala ini terlebih dahulu dibandingkan tanaman lain.

Kelebihan : Hampir tidak mempengaruhi tanaman, kecuali dalam jumlah yang sangat besar (tercemar)


Mangan (Mn):
Fungsi : Membantu tanaman dalam menyerap unsur N.

Kekurangan : Mengambat pertumbuhan tanaman, yang ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian yang menguning tersebut akan mati dan meninggalkan lubang-lubang berbentuk memanjang. Kekurangan Mn sering terjadi sebagai akibat pemupukan Fe berlebihan sehingga menyebabkan Mn menjadi tidak tersedia.

Kelebihan : Hampir tidak mempengaruhi tanaman, kecuali dalam jumlah yang sangat besar (tercemar)

Tembaga (Cu) :
Fungsi : Diperlukan dalam proses pembentukan klorofil daun.

Kekurangan : Ujung daun mati dan pinggirannya layu. (Kelebihan Cu dapat membunuh berbagai tanaman, seperti Vallisneria, Ludwigia, Sagitaria, dll). Ranting berwarna coklat, lalu mati dari pucuknya. Pada pohon buah, buah yang terbentuk kecil-kecil. Pada tanaman sayuran sering mengalami kegagalan panen.

Kelebihan : Sering meningkatkan kemasaman tanah, karena berikatan dengan ion sulfat.


Seng (Zn):
Fungsi : Membantu dalam proses pembuatan klorofil daun dan menguatkan batang tanaman.

Kekurangan : Menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun, pada pinggiran dan pada ujung daun tua.

Kelebihan :


Boron (B):
Fungsi : Meningkatkan vigor tanaman.

Kekurangan : Titik tumbuh mati. Tanaman selanjutnya akan membentuk tunas samping, yang kemudian akan mati pula dengan cepat.

Kelebihan : Dalam jumlah besar menganggu proses fisiologis tanaman.


Molibdenum (Mo):
Fungsi :

Kekurangan : Bintik-bintik kuning diantara tulang daur pada daun lebih tua terlebih dahulu. Diikuiti dengan terbentuknya warna coklat pada pinggiran daun.

Kelebihan :

Klorida (Cl):
Fungsi :

Kekurangan :

Kelebihan :

Demikian Informasi mengenai Unsur Hara, semoga bermanfaat.

Edited: Baranur

Sumber:
Ir. Nur Tjahjadi; Hama dan Penyakit Tanaman; Kanisius; 1989; Yogyakarta; Hal-16-18
Ir. Mul Mulyani Sutedjo; Analisis Tanah, Air, dan Jaringan Tanaman; Rineka Cipta; 2004; Jakarta
http://jokowarino.id/definisi-dan-pengertian-unsur-hara/

No comments:

Post a Comment

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...