Pengendalian HPT Kentang
Pengendalian hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya kentang. Produktifitas tanaman kentang sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tanaman. Penyemprotan fungisida maupun insektisida dimulai sejak tanaman berumur 10 hari. Interval penyemprotan dilakukan dua kali seminggu, atau tergantung dari gejala kerusakan yang terlihat.
Obat-obatan yang diberikan berupa fungisida (bahan aktif mancozeb dan Karbendazim) dan insektisida (bahan aktif Triazofos, Deltametrin, Karbofuran). Konsentrasi yang dianjurkan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Selain dengan penyemprotan, pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan juga dengan rotasi tanaman. Lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman kacang-kacangan atau palawija. Waktu rotasi tanaman diperlukan sekurang-kurangnya 2-3 tahun, baru lahan bisa ditanamai tanaman kentang lagi.
Jenis-jenis hama dan penyakit yang biasa ditemukan dalam budidaya kentang, antara lain:
* Busuk daun (Phytophthora infestans)
* Penyakit layu bakteri (Pseudomonas Solanacearum)
* Bercak lunak (Altenaria Solani)
* Penyakit layu fusarium (Fusarium Oxysporum)
* Virus gulung daun (PLRV)
* Root knot nematodes (Meloidogyne Spp.)
* Ulat gulung (Phthorimae Operculella)
* Pekung (Rhizoctonia Solani)
* Virus (Virus X, Virus Y, Virus S)
* Oteng-oteng (Epilachna Puntata)
* Ulat tanah (Agrotis Ipsilon)
* Kutu daun hijau (Myzus Persicae dan Aphis Nasturtii)
* Orong-orong (Cryllotalpa Sp.)
No comments:
Post a Comment