Klasifikasi ilmiah tanaman padi menurut Suparyono dan Setyono (1996 cit. Syamsiar, 2009) adalah :
Divisio : Angiospermae
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales/ Graminaceae
Famili : Poaceae/ Graminae
Genus : Oryza
Spesies : O. sativa L.
Nama binomial Oryza sativa
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.
Di Indonesia, tanaman padi merupakan salah satu tanaman utama. Sebab tanaman ini merupakan penghasil sebagian besar makanan pokok di negeri ini. Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak sekali. Dan hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik.
Secara umum, tanaman padi dibedakan dalam 3 jenis varietas :
1. Varietas Padi Hibrida
Arti mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka hasilnya akan berkurang jauh. Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh pemiliknya untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali.
Contohnya: Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8 dan B9, Hipa 4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1, Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS, dll.
Varietas padi hibrida ada juga yang dilepas pemerintah, tapi ada juga yang didatangkan (import) dari negara lain.
2. Varietas Padi Unggul
Arti mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang baik. Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Varietas padi unggul adalah varietas yang telah di lepas oleh pemerintah dengan SK Menteri Pertanian. Varietas ini telah melewati berbagai uji coba.
Contoh dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah : Ciherang (bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.
3. Varietas Padi Lokal
Varietas padi lokal adalah varietas padi yang sudah lama beradaptasi di daerah tertentu. Sehingga varietas ini mempunyai karakteristik spesifik lokasi di daerah tsb. Setiap varietas mempunyai keunggulan dan kelemahan. Demikian juga untuk varietas lokal tsb.
Contoh varietas lokal: varietas kebo, dharma ayu, pemuda idaman (Indramayu), Gropak, Ketan tawon, Gundelan (Malang), Merong (Pasuruan), Simenep, Srimulih, Andel Jaran, Ketan Lusi, Ekor Kuda, Gropak (Kulon Progo-Jogja), Angkong, Bengawan, Engseng, Melati, Markoti, Longong, Rejung Kuning, Umbul-umbul, Tunjung, Rijal, Sri Kuning, Untup, Tumpang Karyo, Rangka Madu, Sawah Kelai, Tembaga, Tjina, dll
Berdasaran lahan atau area penanaman yang digunakan varietas tanaman padi dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain:
1. Padi Sawah:
IR36 ; Cisadane ; IR42 ; Cisokan ; IR64 ; Ciliwung ; IR66 ; Memberamo ; Cibodas ; Digul ; Maros ; Cilamaya Muncul ; Way Apo Buru ; Widas ; Ciherang ; Cisantana ; Tukad Petanu ; Tukad Balian ; Tukad Unda ; Celebes ; Kalimas ; Bondojudo ; Silugonggo ; Singkil ; Sintanur ; Konawe ; Batang Gadis ; Ciujung ; Conde ; Angke ; Wera ; Sunggal ; Cigeulis ; Luk Ulo ; Cibogo ; Batang Piaman ; Batang Lembang ; Pepe ; Logawa ; Mekongga ; Sarinah ; Aek Sibundong ; Inpari 1 ; Inpari 2 ; Inpari 3 ; Inpari 4 ; Inpari 5 Merawu ; Inpari 6 Jete ; Inpari 7 Lanrang ; Inpari 8 ; Inpari 9 Elo ; Inpari 10 Laeya ; Cimelat ; Gilirang ; Ciapus ; Fatmawat
2. Padi Hibrida:
Maro ; Rokan ; Hipa 3 ; Hipa 4 ; Hipa 5 Ceva ; Hipa 6 Jete ; Hipa 7 ; Hipa 8 Pioneer ; Sembada
3. Padi Gogo :
Cirata ; Towut ; Limboto ; Danau Gaung ; Batutegi ; Situ Patenggang ; Situ Bagendit
4. Padi Rawa Pasang Surut:
Banyuasin ; Batanghari ; Dendang ; Indragiri ; Punggur ; Martapura ; Margasari ; Siak Raya ; Air Tenggulang ; Lambur ; Mendawak ; Inpara1 ; Inpara2 ; Inpara3
5. Padi Ketan
Lusi ; Ketonggo ; Setail ; Ciasem
sumber:
http://green-organic-rice.blogspot.com/2009/01/ribuan-varietas-padi-lokal-hilang.html
http://baranur-agriscience.blogspot.com/2013/05/varietas-padi.html
http://baranur-agriscience.blogspot.com/2013/05/varietas-padi-lanjutan-1.html
No comments:
Post a Comment