Dalam proses budidaya tanaman Padi, benih merupakan salah satu hal pokok yang harus dipersiapkan. Benih padi yang biasa digunakan oleh para pembudidaya ada 3 macam, yaitu Hibrida, Unggul, dan Lokal.
Kebutuhan Benih Padi Unggul dan Lokal
Untuk memudahkan perhitungan, pemerintah telah membuat anjuran atau rekomendasi dalam pelaksanaan budidaya dengan menggunakan jenis benih Unggul dan Lokal, bahwa untuk 1 ha lahan diperlukan sekitar 25 kg benih. Mengapa angka 25 kg jadi patokan? akan di uraikan atau di jelaskan dibawah ini
Dalam 1 ha itu artinya luasan 10.000 m2. Atau untuk mudahnya 1 ha itu 100 m x 100 m
100 m = 10,000 cm
Bila jarak tanam 25 x 25 cm, jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha =
=> 10.000 cm/25cm x 10.000 cm/25cm =
=> 400 x 400 =
=> 160.000 tancep
Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja maka jumlah rumpun ada 3 x 160.000 = 480.000 bibit
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Maka : 27/ 1000 x 480.000 = 12.960 g atau 12,96 kg atau kita bulatkan jadi 13 kg
Kok sedikit? bukannya rekomendasinya 25 kg?, itu baru perhitungan jumlah bibit (benih) yang ada di sawah.
Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhnya 90 % saja maka ada 10 % yang tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh. Belum lagi, ada hama seperti Serangga, tikus, burung, keong dll serta penyakit tanaman yang harus kita perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Jadi total yang hilang 2,5 + 3,5 kg = 6 kg.
Artinya bila petani menanam dengan jarak tanam 25 x 25 cm dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih
= 25 kg – (13 + 6) kg = 6 kg
Bila jarak tanam 20 x 25 cm,
Jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha =
=> 10.000 cm/20cm x 10.000 cm/25cm =
=> 500 x 400 =
=> 200.000 tancep
Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja maka jumlah rumpun ada 3 x 200.000 =600.000 bibit
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Maka: 27/ 1000 x 600.000 = 16.200 g atau 16,2 kg
Jumlah benih lebih banyak. itu baru perhitungan jumlah bibit (benih) yang ada di sawah.
Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhya 90 % saja maka ada 10 % yanga tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh. Belum lagi, ada hama seperti tikus, burung, keong dll kita perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Total yang hilang 6 kg.
Artinya bila petani menanam dengan jarak tanam 20 x 25 cm dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih
= 25 kg – (16,2 + 6) kg = 2,8 kg ( jarak tanam ini yang mendekati rekomendasi dari kementan )
Kebutuhan Benih Padi Hibrida
Metode pembenihan Benih Padi Hibrida sedikit berbeda dengan pembenihan menggunakan Benih Padi Unggul dan Lokal. Bahkan dalam budidaya Padi dengan menggunakan Padi Hibrida ada beberapa jenis Padi Hibrida hanya menggunakan 2-5 Kg Benih padi per Ha. (bersambung)
Ciri Benih Padi Bermutu
Padi disebut benih bila masih dalam bentuk gabah, sedangkan bibit adalah gabah yang telah tumbuh, bisa di areal persemaian atau di tempat lainnya seperti di tanam di besek, di ember dll.
Jadi untuk Benih bermutu di sini, kita melihat dari segi gabahnya. Jadi Ciri-ciri benih bermutu adalah:
1. Benih tersebut diketahui varietasnya dan bersertifikat atau berlabel.
2. Tingkat kemurniannya mencapai 98%.
3. Daya tumbuhnya di atas 80%.
4. Bernas dan seragam.
5. Potensi hasilnya tinggi.
6. Sehat artinya bebas dari infeksi jamur dan bersih dari hama . dll
Sehingga apabila benih bermutu tersebut ditanam akan menghasilkan bibit bermutu dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• Pertumbuhan bebit seragam.
• Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak.
• Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat, kokoh dan menghijau
• Tahan hama dan penyaakit
• Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.
• dll
Terimakasih atas informasinya, semoga sukses selalu dan Silahkan Kunjungi website kami ^^
ReplyDeleteObat Herbal Anoreksa Nervosa