Monday, 28 November 2016

Hidroponik dengan Modul Pipa dan Selang Mini




Modul hidroponik bertingkat berbentuk huruf A berderet rapi dilahan 360 m2. Aneka sayuran seperti selada, kailan dan pakcoy tumbuh subur disetiap rak. Kebun hidroponik milik Andi Wibowo itu menggunakan sistem Nutrient Film Technique (NFT) untuk mengalirkan air dan nutrisi.

Lazimnya perkebunan menggunakan sistem hidroponik menggunakan sistem NFT dengan talang sebagai wadah penanaman, modul ini memanfaatkan pipa berukuran 3 inci sebagai wadah tanam. Alasannya, ”Harga Pipa Lebih Murah, Pemasangannya Lebih Mudah, dan Mudah didapatkan.” Andi Wibowo menggunakan modul atau rak yang terdiri atas lima susun pipa dikedua sisi sepanjang 5 m.  Jadi dalam satu modul terdapat sepuluh pipa.

Andi meletakkan enam modul didalam greenhouse atau rumah tanam, sedangkan sembilan modul diruang terbuka yang bertatap antisinar ultraviolet. Alumnus California State University itu bekerja sama dengan Heru Agus Hendra merangkai modul hidropomik itu. Menurut praktikus hidroponik di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Ir. Kunto Heriwibowo, penggunaan pipa sebagai wadah penanaman sayuran hidroponik tidak termasuk sistem NFT, tetapi Deep Flow Technique (DFT). Sebab pada sistem DFT air nutrisi agak tergenang hingga 2-4 cm, sedangkan pada NFT, larutan nutrisi hanya 0,3 cm. Andi mengatakan, meski menggunakan pipa ia tetap menggunakan NFT. Sebab, aliran nutrisi dalam pipa juga tipis laksana film kurang dari 1 cm.

Gambar 1

Kunto menuturkan kedua sistem itu (NFT & DFT) memiliki kelebihan dan kekurangan. Pasokan oksigen pada sistem NFT lebih banyak karena nutrisi mengalir terus menerus. Sementara pada sistem DFT kondidi nutrisi agak statis sehingga oksigen agak berkurang, terutama jika posisi pipa agak miring. Namun, jika posisi listrik mati, DFT lebih unggul. Sebab, tanaman masih bisa bertahan hingga seharian. Adapun sayuran dengan NFT dapat bertahan hingga satu jam”penggunaan DFT dan NFT sesuai selera masing masing” kata Kunto.

Petani hidroponik lazimnya membersihkan pipa setelah panen selesai. Untuk penanaman selanjutnya wadah wadah penanaman harus bebas dari akar dan lumut. Jika tidak dibersihkan maka aliran nutrisi akan terhambat. Beberapa perkebun hidroponik mengatakan pembersihan talang  tempat tumbuh tanaman lebih mudah ketimbang pipa. Pemilik cukup membuka penutup dan talang siap dibersihkan. Sementara pembersihan pipa agak sulit karna petugas mesti menjangkau bagian dalam talang dari sela sela lubang. Namun, Andi punya cara sederhana yang ampuh membersihkan pipa, ia menggunakan pipa berdiameter 0,5 inci sesuai panjang pipa penanaman dengan gumpalan kain dibagian depan. Petani sayuran hidroponik berusia 45 tahun itu lalu mendorong pipa maju dan mundur. Pada saat bersamaan ia mengalirkan air dari selang yang dimasukkan kedalam pipa penanamam. Ia hanya membutuhkan waktu 5 menituntuk membersihkan satu pipa tanam sepanjang  12 meter. Artinya untuk membersihkan sebuah modul,tanam ia membutuhkan waktu 50 menit. Itu sedikit lebih lama dengan pembersihan talang yang panjang, ukurannya sama.

Selang Hitam
Andi menggunakan pipa berdiamter 3 inci sebagai wadah tanam. Menurut Andi jika ukuran pipa lebih kecil dari 3 inci pertumbuhan tanaman agak terhambat. Musababnya suhu di dalam pipa tinggi hingga 30 derajat celcius. Mestinya suhu ideal berkisar 25 derajat celcius, bisa menggunakan pipa berdiameter lebih besar daripada 3 inci, harganya lebih mahal. Perumbuhan tanaman pun relatif sama debgan 3 inci.

Perbedaan lain modul hidroponik Andi yakni penggunaan selang hitam kecil berdiameter 0,2 inci, Fungsinya mengalirkan air dan nutrisi ke setiap pipa penanaman. Setiap pipa penanaman berisi 2 selang hitam sehingga total terdapat 20 selang hitam disetiap modul. Andi memillih selang warna hitam agar lumut sulit tumbuh. “Lumut mudah tumbuh jika menggunakan selang putih” kata Andi.

Kehadiran lumut pada selang bisa menghambat pasokan nutrisi ke tanaman. Menurut pengamat hidroponik dari Universitas Gajah Mada, Yogjakarta, Prof. Dr. Didik Indradewa, Dip.Agr.St., lumut enggan tumbuh pada selang hitam karena 2 hal. Pertama karena selang hitam tidak tembus cahaya, dan kedua karena tidak bisa ditempeli. “Tumbuhan seperti lumut memerlukan cahaya, air, nurtisi dan C02 untuk tumbuh dan berkembang. ” Lumut tidak bisa hidup jika salah satu unsur itu tidak dipenuhi, tutur ahli fisiologi tumbuhan itu.”

Sementara di Jawa barat fungsi selang hitam beralih ke keran. Salah satu yang menggunakan keran dalam instalasi hidroponik bertingkat adalah Roni Hartanto Gunawan. Perancang hidroponik di Bandung ini menggunakan keran untuk mengatur aliran nutrisi  di setiap tingkat. Hidroponik milik Roni berbentuk A dengan 7 susun pipa disetiap sisi. Rangkaian hidroponik kreasi Roni menyempurnakan sistem hodroponik bertingkat sebelumnya yang menggunakan sistem S. Pada sistem itu, pompa didalam tangki penampungan mendorong nutrisi menuju talang teratas.

Gambar 2

Atap Modul
Nutrisi mengalir ke tingkat berikutnya mengikuti gaya gravitasi melalui sebuah pipa kecil hingga kembali masuk ke tangki penampungan. Menurut Andi, jika modul panjang hidroponik lebih dari 12 m, maka tanaman pada pipa terbawah mendapat sedikit nutrisi. Dampaknya ukuran tanaman tidak seragam. Selang hitam milik Andi itu terhubung dengan pipa berdiameter 3 inci sepanjang 12 m yang bermuara di tandon nutrisi berkapasitas 120 liter. ”Penggunaan selang hitam mampu mendistribusikan air dan nutrisi secara merata disetiap talang” kata Andi. Pendistribusian dilakukan dengan menggunakan pompa berkekuatan 35 watt untuk mengalirkan nutrisi. Adapun posisi pipa agak miring selisih 4 cm antara ujung modul sehingga aliran nutrisi lancar.

Perbedaan lain modul hidroponik kepunyaan andi dengan yang lain yakni atapnya. Andi memasang plastik sinar ultraviolet dengan lebar 1,2 m dan sepanjang talang penanaman. Posisi atap 30 cm dari pipa teratas pada modul. Padahal Andi menaungi semua modul itu dengan jaring penaung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari. Modul tetap perlu mendapat naungan karena sebelumnya hujan deras mengguyur lokasi. Agar sayuran tidak rusak karena hujan, Andi memasang naungan diatas modul.

Serangan hama seperti ulat kerap menyerang kailan dan pakcoy. Tanda serangan berupa daun yang berlubang. Sementara selada relatif jarang terserang. Andi belum mengetahui pasti alasan hama mengganggu kedua tanaman itu. Solusinya andi menempatkan kailan dan pakcoy pada modul didalam greenhouse berukuran 16 m x 16 m. Andi sangat serius mencegah serangan hama buktinya ia tetap menggantungkan perangkap luning (yellow trap) didalam rumah tanam. Andi juga menggunakan kepekaan nutrisi 600-1000 ppm pada pipa penanam. Sementara pada pipa untuk tanaman kecil kepekatan larutan 400 ppm. Pada tahap penyemaian, ia hanya menggunakan air.

Semoga bermanfaat


Sumber:
Buku & Majalah Pertanian


1 comment:

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...