Thursday, 24 November 2016
Budidaya Tanaman Buah_Nangka
Tanaman nangka merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Budidaya tanaman nangka di pekarangan atau kebun dapat memproduksi buah dalam jumlah banyak. Untuk mencapai hasil yang maksimal harus di perhatikan secara cermat teknik-teknik budidaya dari pemilihan dan pengolahan lahan sampai perawatan tanaman.
1. Penyiapan Lahan
Sebelum penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan lapangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain: gulma, genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus di benahi. Tanah yang akan digunakan untuk areal penanaman harus di bersihkan terlebih dahulu dari rumput, batu-batuan, dan sampah yang tidak perlu.
Selanjutnya tanah dibuat menjadi bedengan dengan ukura 5 x 1 m atau 10 x 1 m. Bedengan dibuat membujur dari arah utara ke selatan, pinggirnya diperkuat dengan bambu, batu merah, atau kayu. Tinggi bedengan 10-15 cm dari atas permukaan tanah dan jarak antar bedeng lebih kurang 0,45 m. Saluran air di buat sepanjang kiri kanan bedengan. Bendengan diberi peneduh dari atap nipah. Bagian yang menghadap ke timur dibuat lebih tinggi daripada yang menghadap ke barat.
Lubang tanaman di buat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m dan jarak tanam 12 x 12 m untuk nangka biasa, sementara untuk nangka dengan ukuran lebih kecil (mini) lubang tanam di buat lebih kecil dengan ukuran 0,2 x 0,2 x 0,2 m atau 0,5 x 0,5 x 0,5 m dan jarak tanamnya 4 x 6 m.
Pada saat pengalian lubang tanam, tanah bagian atas di pisahkan dari tanah bagian bawah. Kemudian campurkan tanah bagian atas dengan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20kg/lubang. Biarkan lubang terbuka selama 1-2 minggu agar mendapat sinar matahari sehingga teroksidasi dengan baik .
Untuk mencegah keasaman tanah, tanah galian di campur dolomit atau kapur. Sebanyak 0,5 - 1 kg per lubang tanaman. Masukan campuran tanah ini ke dalam lubang tanam 2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah yang terlalu liat dapat diberi campuran pasir sebanyak 0,5 kaleng per lubang satu minggu sebeum tanam, pada setiap lubang di beri pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 100 gram. Tambahkan 50- 100 gram Insektisida berbahan aktif Karbofuran (contoh merk dagang: Furadan 3GR, Sidafur 3GR, Primadan 3GR, dll) untuk mencegah gangguan hama nematoda. Waktu pengolahan tanah yang paling baik adalah pada musim kemarau.
2. Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada permulaan musim penghujan. Hal ini dilakukan untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik, sehingga kesegaran bibit dapat lebih terjaga. Penanamna dilakukan pada siang hari akan mengakibatkan bibit menjadi layu dan kemungkinan bibit akan mati.
Bibit ditanam pada lubang yang sudah tersedia secara tegak lurus. Sebelum ditanam, keluarkan bibit dari polybag dengan cara menyayat polybag. Pekerjaan ini harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak tanah dan perakaran bibit . kemudian bibit beserta tanahnya dimasukkan ke dalam lubang tanam. Usahakan agar perakaran bibit tidak menggerombol pada satu sisi dan letak leher akar dapat tepat segaris dengan permukaan tanah. Setela selesai tanah galian dimasukkan lagi ke dalam lubang mulai dari tanah bagian bawah disusul tanah bagian atas lalu di padatkan agar bibit berdiri kokoh. Untuk menjaga kelembaban , tanaman disiram air secukupnya.
3. Pemeliharaan tanaman
Pada dasarnya tanaman nangka tidak memerlukan perawatan yang khusus. Akan tetapi, dengan perawatan intensif akan membuahkan hasil yang baik dan optimal. Pemeliharaan tanaman nangka meliputi pengairan, penyiangan, pemupukan dan kegiatan pemeliharaan lain.
a. Pengairan dan Penyiraman
Pada awal pertumbuhan, tanaman nangka membutuhkan air yang memadai. Tanaman membutuhkan penyiraman yang cukup setiap hari terutama pada musim kemarau. Oleh karena itu, penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan sehingga tidak memerlukan penyiraman tiap hari. Tanaman yang sudah besar dan perakaran sudah terlihat kokok cukup disiram 3-4 hari sekali.
Penyiraman paling baik dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat suhu udara dan penguapan tidak terlalu tinggi.
b. Penyiangan dan Pemberantasan Gulma
Rumput atau gulma merupakan salah satu pengganggu pertumbuhan tanaman , karena menjadi pesaing dalam kebutuhan unsur hara , air, dan zat zat lain. Oleh karena itu gulma disekitar tanaman harus dibersihkan. Penyiangan gulma sebaiknya dilakukan sampai radius 2 m mengelilingi batang tanaman. Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma di sekeliling tanaman nangka. Namun, sebaiknya penyiangan rutin dilakukan sebulan sekali.
Alat yang biasa digunakan untuk menyiangi gulma adalah kored atau cangkul kecil. Pengendalian gulma secara kimiawi dapat menggunakan herbisida. Jenis herbisida yang digunakan tergantung dari umur dan besar tanaman, karena jenis herbisida dilihat dari cara kerjanya ada yang bersifat Sistemik (rumput/gulma mati atau kering secara perlahan, 1-3 hari) dan Kontak (rumput/gulma mati atau kering seketika, 1-3 jam). Pada saat dilakukan penyiangan dapat juga dilakukan penggemburan tanah yang sudah mengeras.
c. Pemupukan
Untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal, harus di lakukan pemupukan pada tanaman nangka. Pupuk di berikan dengan cara di benamkan di sekeliling tanaman. Dosis ppuk yang di berikan untuk tanaman muda berbeda untuk dosis untuk tanaman yang sudah berbuah.
Pemberian pupuk organik yang berupa pupuk kandang atau kompos 1 sampai 2 kali setahun sebanyak 20 kg pertanaman. Pupuk organik di berikan satu minggu setelah penanaman dengan di tambah pupuk NPK dengan dosis 100 gram per tanaman. Pada umur 6 bulan pertama di berikan pupuk NPK dengan dosis lebih kurang 150 gram per tanaman, kemudian 6 bulan berikutnya dosis pupuk di tambah 50 g dari dosis sebelumnya. Sehingga dalam setahun total pemberian pupuk Organik dan pupuk NPK mencapai dosis lebih kurang 500 gram per tanaman .
Untuk merangsang pertumbuhan dan pembentukan daun di perlukan tambahan pupuk daun. Pemberian pupuk daun dilakukan setelah 2 minggu masa tanaman sampai tanaman berumur 17 bulan. Jenis pupuk daun yang di gunakan bisa dalam bentuk serbuk (contoh merk: Gandasil D, Nutricomp D, dll) atau dalam bentuk cair (contoh merk: Super Green, Sida Green, Bayfolan, dll). Adapun jenis pupuk daun yang digunakan tergantung selera petani dan rekomendasi di masing-masing wilayah.
d. Pemangkasan
Selain untuk pemeliharaan tanaman, pemangkasan juga bertujuan untuk membentuk tanaman agar tampak bagus. Pemangkasan perlu dilakukan agar pohon tidak terlalu rimbun sehingga sinar matahari tidak terhalang. Pemangkasan juga dapat merangsang pembungaan terutama pada pemangkasan ranting atau dahan .
Pemangkasan harus dilakukan dengan hati hati karena pemangkasan menyebabkan pelukaan dan dapat mendatangkan penyakit. Waktu pemangkasan yang paling baik adalah pada awal musim hujan atau sebelum musim hujan berakir dan setelah panen.
Pemangkasan yang benar adalah dari bagian bawah ke atas sehingga bentuk pemangkasan meruncing ke atas atau dengan kemiringan 120 derajat untuk mencegah infeksi oleh jamur atau berjangkitnya penyakit. Alat yag di gunakan untuk memangkas antara lain parang atau arit yang tajam atau yang lebih baik lagi menggunakan gunting dahan.
e. Perangsangan Pembungaan
Pada umumnya bunga nangka akan muncul setelah tanaman berumur 3 sampai 5 tahun. Namun, pada tanaman nangka yang berukuran kecil (mini) akan berbunga pada umur 1,5 tahun. Kadang-kadang ada juga tanaman yang berumur lebih dari 5 tahun belum berbunga. Kegagalan pembungaan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor berikut.
* Tanaman kekurangan atau kelebihan air
* Kurang sinar matahari dan sirkulasi udara yang kurang bagus
* Iklim yang tidak cocok
* Kondisi bibit tidak baik, berasal dari biji yang kurang tua atau pohon induk yang kurang baik.
* Tidak adanya penyerbukan bunga
* Tidak ada keseimbangan dalam pemberian pupuk buatan yang mengandung unsur N-P-K.
Pemacuan pembungaan pada tanaman buah yang umum dilakukan adalah dengan melukai batangnya. Pelukaan batang dilakukan dengan menggunakan parang atau golok, Batang tanaman nangka dibacok dengan arah miring ke atas. Tujuan pembacokan batang adalah untuk mengatur kadar zat hara dan hasil asimilasi dalam tubuh tanaman.
Pelukaan batang ini berfungsi untuk memutuskan jaringan floem sehingga pengangkutan zat-zat asimilasi ke tanaman bagian bawah akan terputus dan zat-zat tersebut di gunakan untuk pembetukan bunga dan buah. Pada saat melakukan pelukaan batang, jangan terlalu dalam karena akan dapat merusak jaringan kambium. Beberapa cara yang umum dilakukan untuk merangsang pembungaan pada tanaman nangka antara lain pemangkasan, pelukaan batang, pengeboran batang, dan pengikatan batang.
f. Penjarangan dan Perawatan Buah
Penjarangan atau pengurangan buah nangka dapat dilakukan saat buah berumur 2 bulan. Terlalu banyak buah dalam satu cabang akan menyebabkan pertumbuhan buah menjadi kurang bagus. Buah nangka yang dipetik muda dapat dimanfaatkan sebagai sayuran.
Buah merupakan produk utama dari tanaman nangka. Oleh karena itu, buah nangka harus di lindungi dari serangan hama dengan melakukan pembungkusan atau pemberonsongan. Selain untuk mencegah serangan hama, pembungkusan ini juga bertujan agar diperoleh buah yang tampak bagus, mulus, dan cerah, serta moempercepat pertumbuhan. Waktu pembungkusan harus seawal mungkin yaitu 60 hari setelah pembungaan. Bahan bahan yang dapat di gunakan untuk membungkus buah nangka antara lain plastik, karung goni, kantung semen, anyaman daun kelapa, dan sebagainya. Ukuran pembungkus buah jangan terlalu ngepas karena akan mengganggu pertumbuhan buah. Pembungkusan buah dilakukan secara hati hati jangan sampai melukai buah.
Semoga bermanfaat
Sumber:
Buku dan Majalah Pertanian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Budidaya Tanaman Mentimun
Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...
No comments:
Post a Comment