Modul hidroponik
bertingkat berbentuk huruf A berderet rapi dilahan 360 m2. Aneka sayuran seperti
selada, kailan dan pakcoy tumbuh subur disetiap rak. Kebun hidroponik milik
Andi Wibowo itu menggunakan sistem Nutrient Film Technique (NFT) untuk
mengalirkan air dan nutrisi.
Lazimnya
perkebunan menggunakan sistem hidroponik menggunakan sistem NFT dengan talang
sebagai wadah penanaman, modul ini memanfaatkan pipa berukuran 3 inci sebagai
wadah tanam. Alasannya, ”Harga Pipa Lebih Murah, Pemasangannya Lebih Mudah, dan
Mudah didapatkan.” Andi Wibowo menggunakan modul atau rak yang terdiri atas
lima susun pipa dikedua sisi sepanjang 5 m.
Jadi dalam satu modul terdapat sepuluh pipa.
Andi meletakkan
enam modul didalam greenhouse atau rumah tanam, sedangkan sembilan modul
diruang terbuka yang bertatap antisinar ultraviolet. Alumnus California State University itu bekerja
sama dengan Heru Agus Hendra merangkai modul hidropomik itu. Menurut praktikus
hidroponik di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Ir. Kunto Heriwibowo,
penggunaan pipa sebagai wadah penanaman sayuran hidroponik tidak termasuk
sistem NFT, tetapi Deep Flow Technique (DFT). Sebab pada sistem DFT air nutrisi
agak tergenang hingga 2-4 cm, sedangkan pada NFT, larutan nutrisi hanya 0,3 cm.
Andi mengatakan, meski menggunakan pipa ia tetap menggunakan NFT. Sebab, aliran
nutrisi dalam pipa juga tipis laksana film kurang dari 1 cm.
Gambar 1
Kunto menuturkan
kedua sistem itu (NFT & DFT) memiliki kelebihan dan kekurangan. Pasokan
oksigen pada sistem NFT lebih banyak karena nutrisi mengalir terus menerus.
Sementara pada sistem DFT kondidi nutrisi agak statis sehingga oksigen agak
berkurang, terutama jika posisi pipa agak miring. Namun, jika posisi listrik
mati, DFT lebih unggul. Sebab, tanaman masih bisa bertahan hingga seharian.
Adapun sayuran dengan NFT dapat bertahan hingga satu jam”penggunaan DFT dan NFT
sesuai selera masing masing” kata Kunto.
Petani hidroponik
lazimnya membersihkan pipa setelah panen selesai. Untuk penanaman selanjutnya
wadah wadah penanaman harus bebas dari akar dan lumut. Jika tidak dibersihkan
maka aliran nutrisi akan terhambat. Beberapa perkebun hidroponik mengatakan
pembersihan talang tempat tumbuh tanaman
lebih mudah ketimbang pipa. Pemilik cukup membuka penutup dan talang siap
dibersihkan. Sementara pembersihan pipa agak sulit karna petugas mesti
menjangkau bagian dalam talang dari sela sela lubang. Namun, Andi punya cara
sederhana yang ampuh membersihkan pipa, ia menggunakan pipa berdiameter 0,5
inci sesuai panjang pipa penanaman dengan gumpalan kain dibagian depan. Petani
sayuran hidroponik berusia 45 tahun itu lalu mendorong pipa maju dan mundur.
Pada saat bersamaan ia mengalirkan air dari selang yang dimasukkan kedalam pipa
penanamam. Ia hanya membutuhkan waktu 5 menituntuk membersihkan satu pipa tanam
sepanjang 12 meter. Artinya untuk
membersihkan sebuah modul,tanam ia membutuhkan waktu 50 menit. Itu sedikit
lebih lama dengan pembersihan talang yang panjang, ukurannya sama.
Selang Hitam
Andi menggunakan
pipa berdiamter 3 inci sebagai wadah tanam. Menurut Andi jika ukuran pipa lebih
kecil dari 3 inci pertumbuhan tanaman agak terhambat. Musababnya suhu di dalam
pipa tinggi hingga 30 derajat celcius. Mestinya suhu ideal berkisar 25 derajat
celcius, bisa menggunakan pipa berdiameter lebih besar daripada 3 inci,
harganya lebih mahal. Perumbuhan tanaman pun relatif sama debgan 3 inci.
Perbedaan lain
modul hidroponik Andi yakni penggunaan selang hitam kecil berdiameter 0,2 inci,
Fungsinya mengalirkan air dan nutrisi ke setiap pipa penanaman. Setiap pipa
penanaman berisi 2 selang hitam sehingga total terdapat 20 selang hitam
disetiap modul. Andi memillih selang warna hitam agar lumut sulit tumbuh.
“Lumut mudah tumbuh jika menggunakan selang putih” kata Andi.
Kehadiran lumut pada
selang bisa menghambat pasokan nutrisi ke tanaman. Menurut pengamat hidroponik
dari Universitas Gajah Mada, Yogjakarta, Prof.
Dr. Didik Indradewa, Dip.Agr.St., lumut enggan tumbuh pada selang hitam karena
2 hal. Pertama karena selang hitam tidak tembus cahaya, dan kedua karena tidak
bisa ditempeli. “Tumbuhan seperti lumut memerlukan cahaya, air, nurtisi dan C02
untuk tumbuh dan berkembang. ” Lumut tidak bisa hidup jika salah satu unsur itu
tidak dipenuhi, tutur ahli fisiologi tumbuhan itu.”
Sementara di Jawa
barat fungsi selang hitam beralih ke keran. Salah satu yang menggunakan keran
dalam instalasi hidroponik bertingkat adalah Roni Hartanto Gunawan. Perancang
hidroponik di Bandung ini menggunakan keran untuk mengatur aliran nutrisi di setiap tingkat. Hidroponik milik Roni
berbentuk A dengan 7 susun pipa disetiap sisi. Rangkaian hidroponik kreasi Roni
menyempurnakan sistem hodroponik bertingkat sebelumnya yang menggunakan sistem
S. Pada sistem itu, pompa didalam tangki penampungan mendorong nutrisi menuju
talang teratas.
Gambar 2
Atap Modul
Nutrisi mengalir
ke tingkat berikutnya mengikuti gaya gravitasi melalui sebuah pipa kecil hingga
kembali masuk ke tangki penampungan. Menurut Andi, jika modul panjang hidroponik
lebih dari 12 m, maka tanaman pada pipa terbawah mendapat sedikit nutrisi.
Dampaknya ukuran tanaman tidak seragam. Selang hitam milik Andi itu terhubung
dengan pipa berdiameter 3 inci sepanjang 12 m yang bermuara di tandon nutrisi
berkapasitas 120 liter. ”Penggunaan selang hitam mampu mendistribusikan air dan
nutrisi secara merata disetiap talang” kata Andi. Pendistribusian dilakukan
dengan menggunakan pompa berkekuatan 35 watt untuk mengalirkan nutrisi. Adapun
posisi pipa agak miring selisih 4 cm antara ujung modul sehingga aliran nutrisi
lancar.
Perbedaan lain
modul hidroponik kepunyaan andi dengan yang lain yakni atapnya. Andi memasang
plastik sinar ultraviolet dengan lebar 1,2 m dan sepanjang talang penanaman.
Posisi atap 30 cm dari pipa teratas pada modul. Padahal Andi menaungi semua
modul itu dengan jaring penaung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari.
Modul tetap perlu mendapat naungan karena sebelumnya hujan deras mengguyur
lokasi. Agar sayuran tidak rusak karena hujan, Andi memasang naungan diatas
modul.
Serangan hama
seperti ulat kerap menyerang kailan dan pakcoy. Tanda serangan berupa daun yang
berlubang. Sementara selada relatif jarang terserang. Andi belum mengetahui
pasti alasan hama mengganggu kedua tanaman itu. Solusinya andi menempatkan
kailan dan pakcoy pada modul didalam greenhouse berukuran 16 m x 16 m. Andi
sangat serius mencegah serangan hama buktinya ia tetap menggantungkan perangkap
luning (yellow trap) didalam rumah
tanam. Andi juga menggunakan kepekaan nutrisi 600-1000 ppm pada pipa penanam. Sementara
pada pipa untuk tanaman kecil kepekatan larutan 400 ppm. Pada tahap penyemaian,
ia hanya menggunakan air.
Semoga bermanfaat
Sumber:
Buku & Majalah
Pertanian