Monday 21 November 2016

Pupuk Hayati - Petrobiofertil


Berdasarkan penelitian Puslitbang Tanah dan Agroklimat pada tahun 2005, 40% dari (luas +7,5 juta hektar) lahan sawah di 17 propinsi sentra produksi pertanian di Indonesia memiliki kandungan fosfat (P) yang tergolong tinggi. Tingginya kandungan P di Indonesia, sebagai akibat dari berlebihannya penggunaan pupuk fosfat an-organik secara berlebihan selama beberapa puluh tahun terakhir.

Semenjak dimulainya Revolusi Hijau, yang mendasarkan diri pada 4 pilar penting;
1. penyediaan air melalui sistem irigasi,
2. pemakaian pupuk kimia secara optimal,
3. penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu,
4. penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas
Sebab hal tersebut mengakibatkan meningkatnya penggunaan pupuk fosfat an-organik. Revolusi Hijau di Indonesia dimulai sejak tahun '70 an dan lebih dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan masyarakat), merupakan program nasional saat itu untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras.

Seperti diketahui bahwa unsur fosfat (P) adalah unsur esensial kedua setelah N yang berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Tetapi apabila lahan sawah telah jenuh fosfat, maka fosfat tidak dapat dimanfaatkan maksimal oleh tanaman, karena fosfat dalam bentuk P- terikat di dalam tanah. Salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi pemupukan fosfat dan mengatasi rendahnya fosfat yang tersedia dalam tanah adalah dengan memanfaatkan kelompok mikroorganisme pelarut fosfat, sehingga dapat diserap oleh tanaman. Dengan demikian pemanfaatan mikroorganisme pelarut fosfat diharapkan dapat mengatasi masalah ketersediaan P pada tanah.

Melihat kenyataan tersebut tersebut, PT Petrokimia Gresik sebagai produsen sarana produksi pertanian yang terlibat langsung dalam pembangunan pertanian di Indonesia, memberikan solusi dengan memproduksi pupuk hayati dengan merek PETRO BIOFERTIL. Pupuk ini berbahan aktif mikroorganisme yang dapat melarutkan P yang terikat dalam tanah menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman, sekaligus menambat N dari udara untuk dimanfaatkan oleh tanaman. Petro Biofertil merupakan pupuk hayati yang mengandung bakteri penambat nitrogen non simbiotik penghasil Zat Pengatur Tumbuh (Azospirillum sp., Azotobacter sp., dan Pseudoinonas sp.), fungsi pelarut fosfat (Aspergillus sp. dan Peilicillium sp.) dan aktinomisetes perombak bahan organik Streptomyces sp. yang diformulasikan dalam bentuk granul berdiameter 1-3 mm berwarna abu-abu kecoklatan. Pupuk hayati Petro Biofertil telah. melalui uji mutu di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dan Succofindo, serta telah mendapatkan ijin edar dari Departemen Pertanian dengan Nomor G 872/HAYATI/DEPTAN-PPVTPP/IV/2011.

Pupuk Hayati Petro Biofertil

Menurut R. Erwin Hendromono, Staf Utama Muda Riset Pupuk dan Produk Hayati PT Petrokimia Gresik, ada 6 manfaat PETRO BIO FERTIL;

  1. meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk an-organik,
  2. melepaskan unsur hara P yang terikat dalam tanah sehingga tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman,
  3. meningkatkan ketersediaan N di dalam tanah dengan mengikat N dari udara,
  4. meningkatkan kapasitas tanah dalam menahan air (water holding capacity),
  5. meningkatkan aerasi tanah sehingga merangsang pertumbuhan akar tanaman,
  6. meningkatkan aktivitas dan populasi mikroorganisme tanah.

A. SPESIFIKASI PRODUK

1. Bahan aktif :

  • Azotobacter chroococcum 108 – 1010 cfu/g bk
  • Azospirillum lipoferum 108-1010 cfu/g bk
  • Pseudomonas pseudoalcaligenes 108- 1010 cfu/g bk
  • Penicillium sp. 105 – 107propagul/g bk
  • Aspergillus tubingensis 105- 107 propagul/g bk
  • Streptomyces plicatus 105 - 107 cfu/g bk (bk : berat kering)

2. Bahan pembawa : Bahan organik dan mineral
3. Warna : Abu-abu Kecoklatan
4. Bentuk : Granul berdiameter 1-3 mm
5. Masa simpan : 1 tahun
6. Kadar air : <20
7. pH : 5 - 8
8. Kemasan : Plastik kedap air ukuran 5, 2 Kg
9. Waktu expired : 1 tahun


B. MANFAAT DAN KEUNGGULAN
1. Manfaat

  1. a. Meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk anorganik.
  2. b. Melepaskan unsur hara P yang terikat dalam tanah sehingga tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
  3. c. Meningkatkan ketersediaan N dalam tanah dengan mengikat N dari udara.
  4. d. Meningkatkan kapasitas tanah dalam menahan air (water holding capacity).
  5. e. Meningkatkan aerasi tanah sehingga merangsang pertumbuhan akar tanaman.
  6. f. Meningkatkan aktivitas dan populasi mikroorganisme tanah.


2. Keunggulan
a. Mekanisme pelepasan hara dirancang mulai aktif jika terjadi kontak antara mikroba bahan aktif dengan tanah.
b. Petro Biofertil berbentuk granul sehingga mudah dalam aplikasi.
c. Petro Biofertil bersifat aman dan ramah lingkungan.
d. Mengandung mikroba :
> Penambat N dan penghasil Zat Pengatur Tumbuh yang mengikat N bebas di udara sehingga dapat digunakan oleh tanaman.
> Pelarut P yang berkemampuan menghasilkan enzim fosfatase, asam-asam organik, dan polisakarida ekstra sel. Senyawa-senyawa tersebut akan membebaskan unsur P dalam tanah dari senyawa-senyawa pengikatnya (misalnya aluminium) sehingga P tersedia bagi tanaman meningkat.
> Perombak bahan organik yang mampu mendekomposisi selulosa sehingga menyediakan unsur - unsur hara yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
e. Bahan pembawa berupa mineral liat, mineral ameliorant, dan bahan organik akan meningkatkan tingkat kelembaban, aerasi, ketersediaan nutrisi tanah. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan aktivitas dan populasi mikroba, serta perakaran tumbuh dengan balk sehingga penyerapan hara lebih optimal.
f. Produk dikemas dalam kantong kedap air sehingga mutu terjamin.
g. Sesuai untuk semua jenis tanaman.

C. MEKANISME KERJA PETRO BIOFERTIL
1. Bakteri- Azospirillum lipoferum, azotobacter chroococcum, dan. Pseudomonas pseudoalcaligenes mengikat N bebas di dalam udara dan mengubahnya menjadi amonia, selanjutnya amonia diubah oleh mikroba nitrifikasi menjadi nitrat yang siap diserap oleh tanaman. Selain itu juga menghasilkan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2. Fungi Aspergillus tubingensis dan Penicillium sp. Berkemampuan menghasilkan enzim fosfatase, asam-asam organik dan polisakarida ekstra sel. Senyawa-senyawa tersebut akan membebaskan unsur P dalam tanah dari senyawa-senyawa pengikatnya (antara lain kalsium fosfat), sehingga P tersedia bagi tanaman meningkat.
3. Actinomisetes Streptomyces plicatus mampu mendekomposisi selulosa sehingga menyediakan unsur-unsur hara yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
4. Bahan pembawa berupa mineral liat, mineral amelioran, dan bahan organik, yang akan meningkatkan tingkat kelembaban, aerasi, ketersediaan nutrisi tanah. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan aktivitas dan populasi mikroba, dan perakaran tumbuh dengan baik sehingga penyerapan hara lebih optimal.

Bakteri penambat nitrogen menangkap nitrogen bebas di udara melalui produksi enzim reduktase urea. Bakteri ini dapat bersimbiosis dengan akar tanaman Dengan adanya simbiosis ini, kebutuhan nitrogen tanaman dapat dipenuhi sebagian atau sedikit memerlukan tambahan pupuk nitrogen. Mikroba pelarut fosfat yang menghasilkan enzim fosfatase, asam-asam organik dan polisakarida ekstra sel. Senyawa-senyawa tersebut akan membebaskan unsur fosfat dari senyawa-senyawa pengikatnya, sehingga fosfat yang tersedia bagi tanaman meningkat.

D. DOSIS DAN CARAAPLIKASI
1. Takaran per hektar 50 kg untuk tanaman padi dan Hortikultura, diaplikasikan 2 (dua) kali sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan (3-4 minggu) setelah tanam.
2. Tidak dianjurkan untuk dicampur dengan pestisida atau waktunya berdekatan dengan aplikasi pestisida terutama pestisida berbentuk butir an (granul).

E. HASIL UJI APLIKASI
Waktu penelitian : Juni 2011
Tempat penelitian : Rumah Kaca Kebun Percobaan PT Petrokimia Gresik

Perlakuan :
A : Tanpa Pemupukan
B : Dosis pemupukan rekomendasi
C : 200 kg/ha Urea + 300 kg/ha Phonska + 500 kg/ha Petroganik + 100 kg/ha Petro Biofertil 3 (tiga) mikroba
D : 200 kg/ha Urea + 300 kg/ha Phonska + 500 kg/ha Petroganik + 50 kg/ha Petro Biofertil 6 (enam) mikroba

Perlakuan D menunjukkan volume akar yang besar dan serabut akar yang lebih banyak dibandingkan perlakuan A, B, maupun C.

"Selain itu, pupuk hayati ini juga mempunyai banyak keunggulan diantaranya adalah mengandung mikroba penambat N yang mengikat N bebas di udara sehingga dapat digunakan oleh tanaman menghasilkan hormon pertumbuhan dengan adanya mikroba penghasil zpt, mikroba pelarut P yang berkemampuan menghasilkan enzim fosfatase, asam asam organik, dan polisakarida ekstra sel. Senyawa-senyawa tersebut akan membebaskan unsur P dalam tanah dari senyawa-senyawa pengikatnya (misalnya aluminium fosfat) sehingga P tersedia bagi tanaman meningkat dan mikroba perombak bahan organik yang mampu mendekomposisi selulosa sehingga menyediakan unsure-unsur hara yang berguna bagi pertumbuhan tanaman," jelas Erwin. "Yang tidak kalah penting, PETRO BIOFERTIL bersifat aman dan ramah lingkungan, produknya dikemas dalam kantong kedap air sehingga mutu terjamin dan sesuai untuk semua jenis tanaman," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...