Tuesday 14 February 2017

Pengendalian Hama Wereng


Jenis-jenis hama wereng:
• Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
• Wereng hijau (Nepotettix )
• Wereng lorek/zigzag (Recilia dorsalis)
• Wereng punggung putih (Sogatella furcifera)

Wereng Zigzag/ Lorek

Wereng Coklat

Wereng Hijau

Wereng Punggung Putih



























Hama Wereng Coklat (Nilapervata Lugens)

Telur :
Jumlah telur 100 – 600 butir/ekor serangga betina. Berbentuk lonjong, transparan, menempel pada batang dan menetas dalam waktu 7 - 10 hari.





Nimfa :
Nimfa muda umumnya berwarna putih, semakin tua semakin coklat. Stadium nimfa 12 - 15 hari. 
Instar 4 dan 5, dibedakan berdasarkan ada tidaknya bintik hitam pada sayap / bakal sayap




Imago :
Panjang tubuh 2 - 3 mm dengan masa hidup 10 - 24 hari dan menghasilkan telur 100 - 600 butir. Bersifat hama










Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah muda yang lunak, dapat meloncat tinggi dan tdak terarah, berwarna coklat, berukuran 3-5 mm, habitat ditempat lembab, gelap dan teduh. Telur banyak yang ditempatkan dibawah daun padi yang melengkung dengan masa ovulasi 9 hari menetas, 13 hari membentuk sayap dan 2 minggu akan bertelur kembali. Hama ini meluas serangannya dilihat dari bentuk lingkaran pada tanaman dalam petakan padi. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memberantas hama ini dengan cara preventif, represif dan kuratif.



1. Tindakan Preventif dengan cara-cara:
a. Serumpun daun padi layu, lakukan pemeriksaan dengan teliti.
b. Apabila dirumpun padi ditemukan seekor wereng, bunuh dan periksa telur-telurnya didaun lalu daun dicabut dan dibakar. Periksa tanmaan-tanaman lainnya yang berdekatan.
c. Apabila dalam serumpun terdapat banyak wereng, lakukan penyemprotan massal dengan insektisida.

2. Tindakan Represif dilakukan sebagai berikut:
a. Pengeringan pada petakan sawah.
b. Pencabutan dan pembakaran seluruh tanaman.
c. Memilih bibit unggul tahan wereng  yang direndam dalam Bio Fertilizer Contohnya Potensida.
d. Crop rotation (pergiliran padi dan palawija).

3. Tindakan Kuratif ditempuh dengan cara:
a. Insektisida butiran menggunakan berbahan aktif Karbofuran (15-20 kg/ha), yang ditaburkan di antara larikan petak sawah tiga atau empat minggu sekali selama masa vegetatif.
b. Penyemprotan insektisida cair 3-7 hari sekali atau maksimal 10 hari sekali, dengan  Bahan Aktif BPMC, MIPC, Buprofezin, Dimehipo, Imidakloprid, Fipronil, Karbofuran, Sipermetrin, Klorpirifos, dan Abamektik.  Masing-masing bahan aktif bisa digunakan dengan cara sendiri-sendiri atau dengan cara di campur/ di Mix.


Link Terkait:


No comments:

Post a Comment

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...