Tuesday 27 December 2016

Budidaya Caisim


Caisim atau sawi (Brassica sinensis L.) merupakan sayuran daun yang tumbuh di daerah panas maupun sejuk. Tanaman ini bisa tumbuh baik pada ketinggian hingga ketinggian 1200 meter dpl. Hasil terbaik untuk budidaya caisim adalah di dataran tinggi. Namun kebanyakan petani melakukan budidaya caisim pada ketinggian 100-500 meter dpl.

Sayuran ini kaya akan kandungan pro vitamin A dan asam askrobat (vitamin C). Sayuran daun ini seringkali digunakan sebagai campuran pada berbagai jenis masakan ataupun jajanan seperti untuk campuran mie bakso, nasi goreng atau capcay. Beberapa literature menyebutkan caisim bermanfaat caisim untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, membersihkan darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.

Tidak seperti sayuran daun lain, budidaya caisim relatif tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Dengan syarat drainase kebun tertata dengan baik dan area tanaman tidak tergenang air. Budidaya caisim lebih efektif dilakukan melalui tahapan persemaian terlebih dahulu.

Penyiapan benih 
Benih caisim diperbanyak dengan membiarkan tanaman hingga berbunga dan menghaislkan biji. Untuk sampai berbunga, tanaman harus dibiarkan hingga lebih dari 70 hari. Baru setelah itu, biji caisim bisa dipanen. Setelah biji dipanen, segera keringkan dengan menjemurnya. Apabila matahari bersinar terik proses penjemuran cukup 1-2 hari. Dengan penyimpanan yang baik benih caisim bisa tahan hingga 3 tahun.

Cara menyimpan benih yang baik dan murah adalah dengan menyimpannya dalam botol kaca. Sebelumnya sterilkan botol kaca dari jamur dan bakteri lain dengan cara direbus. Dinginkan botol hingga benar-benar kering. Kmeudian masukkan biji caisim kedalam botol hingga leher botol. Setelah itu tutup botol dengan abu halus. Abu ini berfungsi untuk menyerap uap air sehingga kelembaban bisa dipertahankan pada tingkat yang rendah. Selain itu, tutup abu juga masih memungkinkan biji caisim untuk bernafas, atau memungkinkan adanya pertukaran udara.

Penyemaian
Sebelum ditanam secara massal, sebaiknya benih caisim disemaikan terebih dahulu. Cara menyemainya adalah dengan merendam benih dalam air selama + 2 jam. Setelah itu angkat, kemudian tebarkan secara merata di atas media semai. Sebaiknya media semai memiliki pelindung agar tidak terkena langsung sinar matahari dan hujan. Media semai terdiri dari kompos halus yang dicampur dengan tanah. Kemudian tutup penyemaian tersebut dengan jerami kering hingga tunas mulai muncul biasanya selama 2-3 hari. Lalu, singkirkan jerami kering dan biarkan bibit caisim tumbuh hingga 2-3 minggu hingga siap dipindahkan. Selama penyemaian kontrol selalu kelembaban media tanam, dan lakukan penyiraman secara teratur.

Pengolahan tanah dan penanaman
Pertama-tama bajak atau cangkul tanah hingga gembur. Kemudian buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kontur lahan. Campurkan pupuk dasar diatas bedengan, aduk hingga merata. Pemberian pupuk sebanyak 20 ton per hektar, pupuk yang digunakan bisa kotoran ayam atau kompos yang telah matang. Biarkan lahan selama 2-3 hari.
Ambil bibit caisim yang telah disemaikan sebelumnya. Sebaiknya bibit telah memiliki 3-4 helai daun. Tanam bibit caisim di atas bedengan dengan jarak tanam 10 x 15 cm. Kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.

Perawatan & Pemeliharaan 
Hal yang perlu diperhatikan dalam budiaya caisim adalah penyiraman, terutama dimusim kemarau. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Namun apabila matahari tidak terlalu terik bersinar cukup dilakukan pada sore atau pagi hari saja.

Selanjutnya yaitu penjarangan dan penyulaman. Penjarangan dilakukan apabila tanaman tumbuh terlalu rapat. Sehingga daunnya menghalangi tanaman lain yang bisa mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal. Sedangkan penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati atau layu. Penyulaman menggunakan tanaman baru dari hasil penyemaian sebelumnya.

Selanjutnya tahap penyiangan, biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman caisim, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Penyiangan gulma diperlukan pada usia tanaman satu minggu sejak dipindahkan.

Panen dan pasca panen
Budidaya caisim bisa dipanen setelah 20 hari bibit dipindahkan dari tempat penyemaian atau 40 hari dari awal. Dalam sekali panen budidaya caisim organik bisa menghasilkan 20 ton per hektar. Caisim dipanen dengan cara dicabut. Kemudian cuci dan bersihkan bagian akarnya dari tanah atau lumpur.

Setelah dipanen, biasanya caisim disortasi dengan cara mencabuti bagian daun yang rusak. Kemudian caisim diikat bagian akarnya, dan digabungkan dengan yang lain lalu diikat dengan tali bambu.

Referensi:
http://alamtani.com/

Monday 26 December 2016

Budidaya Jagung dengan Metode Tanpa Olah Tanah (TOT)


Ada berbagai macam cara menanam jagung salah satunya dengan menerapkan metode tanpa olah tanah (TOT). Pengertian tanpa olah tanah di sini adalah cara penanaman tanpa perlakuan persiapan lahan seperti pembalikan dan penggemburan tanah terlebih dahulu, hanya diperlukan lubang untuk membenamkan benih kedalam tanah. Di negara maju penanaman tanpa olah tanah biasanya menggunakan alat planter. Sedangkan di Indonesia biasanya cukup menggunakan tugal. Tugal diperlukan untuk melubangi permukaan tanah tempat benih ditanam.

Perlu diketahui cara menanam jagung tanpa olah tanah ini tidak bisa diterapkan di semua jenis lahan. Hanya lahan yang memiliki tingkat kegemburan tertentu yang cocok untuk metode ini. Tanah yang keras tidak bisa menerapkan metode tanpa olah tanah. Biasanya metode tanpa olah tanah cocok diterapkan di lahan sawah, bekas tanaman padi yang telah selesai di panen. Bisa diterapkan di sawah tadah hujan maupun sawah beririgasi teknis yang ingin menerapkan rotasi tanaman. Jerami bekas tanaman padi sangat berguna sebagai mulsa untuk tanaman jagung.


Kelebihan dan kekurangan metode TOT
Cara menanam jagung dengan metode tanpa olah tanah memiliki kelebihan dan kekurang. Berikut ini kelebihan penerapan metode tanpa olah tanah:

  • Menyingkat waktu budidaya karena petani tidak perlu melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu.
  • Menghemat ongkos tenaga kerja.
  • Menghindari kerusakan tanah, karena tanah yang terlalu sering dibalik dan digemburkan akan mengalami pengerasan dalam jangka panjang. Selain itu tanah yang dibajak atau digemburkan akan terbuka, sehingga ada potensi hilangnya mineral tanah.
  • Mengurangi erosi lapisan hara tanah bagian atas karena proses pengolahan.


Sementara itu kekurangan metode tanpa olah tanah antara lain:

  • Ada kemungkinan tanah telah ditumbuhi gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
  • Karena tanah tidak dibuka ada kemungkinan sisa-sisa hama yang masih berkembang biak di atas lahan, dan bisa mengganggu pertumbuhan tanaman berikutnya.


Persiapan lahan
a. Penyiapan mulsa jerami
Langkah persiapan yang diperlukan adalah pembersihan lahan. Bersihkan jerami sisa panen padi dari lahan dengan cara merajang atau mencacahnya. Kemudian taburkan secara merata di atas permukaan lahan. Jerami ini berguna sebagai mulsa penutup tanah.

b. Penyiapan drainase
Siapkan drainase di lahan yang akan digunakan. Drainase dibuat berbentuk garis lurus dengan jarak antar ruas sekitar 2 meter. Tujuan pembuatan drainase ini untuk membuang kelebihan air, karena tidak ada pengolahan tanah, seperti peninggian bedeng tanam. Jangan sampai lahan terendam air.

c. Pembersihan gulma
Gulma menjadi faktor yang cukup mengganggu dalam metode tanpa olah lahan. Bila laha yang kita gunakan ditumbuhi gulma sebaiknya terapkan pembersihan gulma dengan herbisida. Apabila gulmanya cukup banyak, gunakan herbisida sistemik yang bisa membasmi gulma hingga ke akarnya. Silahkan gunakan merek herbisida yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan gunakan sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

Setelah 3 hari kontrol kembali lahan, apakah masih terdapat gulma atau tidak. Bila masih terdapat gulma lakukan lagi penyemprotan. Seminggu setelah penyemprotan herbisida, lahan siap untuk ditanami.

d. Pemupukan dan pengapuran
Bila bekas lahan yang digunakan kurang subur, bisa ditambahkan penambahan pupuk organik. Boleh pupuk kompos atau pupuk kandang. Pupuk ditaburkan dalam bentul larik, sesuai dengan baris lubang tanam. Dosis pupuk organik untuk tanaman jagung sekitar 1,5-2 ton per hektar. Bila perlu bisa lakukan pengapuran, cara menebarkan kapur sama dengan pupuk dalam bentuk larikan. Dosis pengapuran sekitar 300-400 kg per hektar.


Penyiapan benih
Gunakan benih unggul yang memiliki tingkat keberhasilan tumbuh lebih dari 95%. Penyiapan benih sebaiknya mengikuti anjuran produsen benih tersebut. Bagi benih jagung yang bukan dari pabrikan, benih bisa disiapkan terlebih dahulu dengan cara merendam terlebih dahulu dengan insektisida dan fungisida. Gunanya agar benih terlindung dari serangan hama penyakit saat proses penanaman. Bagi benih yang diproduksi pabrik biasanya sudah dicampur dengan insektisida/fungisida, penampakan benih biasanya berwarna merah, sehingga tidak perlu perendaman dengan insektisida/fungisida.


Penanaman
Jarak tanam untuk tanaman jagung dalam satu baris sekitar 20 cm, sedangkan jarak antar baris 70-75 cm. Bila bedengan yang dibuat selebar 2 meter, akan terdapat setidaknya 3 baris tanaman jagung dalam satu bedeng. Penanaman benih bisa dilakukan maksimal seminggu setelah pemberian pupuk organik dan pengapuran.

Lubang tanam dibuat dengan tugal atau mesin planter. Kedalaman lubang tanam sekitar 3-5 cm. Masukkan 2 benih jagung dalam satu lubang tanam. Kemudian tutup dengan dengan tanah, jangat dipadatkan. Siapkan juga tempat penyemaian benih secara terpisah, gunanya untuk menyulam tanaman jagung yang gagal tumbuh. Agar tanaman hasil sulaman memiliki umur yang sama dengan tanaman yang telah ditanam di lahan.

Periksa pertumbuhan benih setelah satu minggu. Kemudian sulam benih yang gagal tumbuh dengan bibit yang telah disemaikan di tempat terpisah. Usahakan penyulaman dilakukan dengan tanaman yang seumur.

Pemupukan lanjutan
Pemupukan lanjutan dilakukan sebanyak 2- 3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan. Jagung hibrida biasanya membutuhkan pemupukan yang lebih banyak dibanding jagung biasa.

Jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman jagung harus memenuhi unsur N, P dan K. Unsur N bisa didapatkan dari Urea, unsur P dari SP-36/ TSP dan unsur K dari KCl. Untuk pupuk majemuk bisa di gunakan pupuk bersubsidi NPK Phonska. Takaran pupuk untuk budidaya jagung berdasarkan anjuran Balitbangtan per hektarnya adalah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 + 100 kg KCl.

Bila kesulitan mendapatkan KCL, unusr K bisa didapatkan dari pupuk NPK. Dengan takaran sebagai berikut , 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg urea + 80 kg SP-36 untuk setiap hektarnya. Untuk frekuensi pemukan dua kali, berikan pada 10 dan 35 hari setelah tanam (HST). Untuk frekuensi pemupukan 3 kali berikan pada umur 7-10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst.


Pemeliharaan
Pemeliharaan budidaya jagung meliputi penyiangan, pembubunan dan pengairan. Pengairan yang paling mudah digunakan untuk penanaman jagung di lahan sawah adalah dengan sistem penggenangan. Bagian yang digenangi air hanya bagian parit drainase saja bukan seluruh lahan. Caranya alirkan air ke saluran drainase yang telah dibuat. Biarkan air meresap pada tanah bedengan. Setelah tanah tampak basah, keluarkan kembali air dari saluran drainase.

Ada 5 fase pertumbuhan tanaman jagung yang memerlukan pengairan, yakni fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan vegetatif, fase pembungaan, fase pengisian biji dan fase pematangan.


Panen dan pasca panen
Tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 HST, tergantung dari jenis benih yang digunakan. Secara fisik jagung yang siap panen terlihat dari daun klobotnya yang mengering, berwarna kekuningan. Panen yang dilakukan sebelum atau setelah masa fisiologinya akan berakibat pada komposisi kimia jagung yang menentukan kualitasnya.

Setelah panen jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara pengeringan yang paling umum adalah dengan menjemurnya di ladang bersama-sama dengan klobotnya. Atau bisa juga dikupas kelobotnya kemudian jagung dijemur di lantai atau di atas terpal. Kerusakan masih bisa terjadi saat proses pengeringan terutama bila panen dilakukan di musim hujan. Jagung yang masih basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Jamur bisa merusak hasil panen hingga lebih dari 50%.


Referensi:

  • Anonim. 2008. Teknologi budidaya jagung. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
  • Amir, MP dan Farida Arief. 2012. Teknologi Budidaya Jagung (Zea maize) Tanpa Olah Tanah (TOT). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan.
  • http://alamtani.com/cara-menanam-jagung.html


Sunday 25 December 2016

Budidaya Tanaman Kacang Tanah


Di Indonesia, kacang tanah merupakan tanaman yang paling banyak ditanam setelah padi, jagung dan kacang kedelai. Budidaya kacang tanah (Arachis hypogaea) biasanya diaplikasikan sebagai tanaman sela ataupun tumpang sari.

Budidaya kacang tanah cocok di daerah dengan curah hujan sedang. Curah hujan yang terlalu tinggi menyebabkan bunga sulit diserbuki dan zona perakaran terlalu lembab sehingga menyuburkan pertumbuhan jamur dan penyakit yang menyerang buah. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan saat perkembangan daun dan pembesaran buah. Budidaya kacang tanah idealnya berada di ketinggian 50-500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini bisa beradaptasi hingga ketinggian 1500 meter.

Budidaya kacang tanah efektif dilakukan pada tanah gembur dengan kandungan unsur hara kalsium (Ca), nitrogen (N), kalium (K) dan pospat (P) yang cukup. Derajat kesaman (pH) ideal bagi tumbuhan ini sekitar 5-6,3. Tanah gembur dengan struktur yang ringan sangat baik untuk perkembangan ginofor, bakal buah yang tumbuh memanjang ke dalam tanah.

Unsur Ca sangat dibutuhkan tanaman kacang tanah pada fase generatif. Ketersediaan unsur ini sangat berpengaruh pada produktivitas tanaman dalam menghasilkan kacang. Dalam metode pertanian organik, unsur Ca bisa dipenuhi dari penambahan kapur pertanian atau dolomit saat pengolahan lahan. Pada lahan yang mempunyai keasaman tinggi atau lahan basah, keperluan untuk menambahkan kapur lebih tinggi dibanding lahan kering ber-pH netral.

Perlu dicatat juga, meskipun tanaman kacang tanah mempunyai bintil akar tempat bakteri Rhizobium berkembang, tanaman ini tetap membutuhkan unsur N terutama di awal tanam. Selanjutnya, bakteri Rhizobium bisa menyediakan unsur N hingga 75-85% dari kebutuhan.

Pemilihan benih
Benih kacang tanah didapatkan dari kacang yang dibiarkan sampai tua, kira-kira 100 hari. Buah yang siap dijadikan benih warnanya kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki selaput pada bagian dalam cangkang. Setelah benih dipanen, sortasi terlebih dahulu kemudian jemur selama 4-5 hari. Untuk menjaga kualitasnya, benih kacang tanah sebaiknya disimpan selama 3-6 bulan saja. Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa penyimpanan. Buka cangkang hanya apabila benih akan digunakan. Benih yang paling baik untuk ditanam adalah benih yang baru.

Pengolahan tanah
Untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga menjadi butiran halus. Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara merata dengan tanah yang telah dibajak, diamkan selama 2 hari.

Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar. Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata. Budidaya kacang tanah bisa dilakukan dengan bedengan atau tanpa bedengan. Bedengan diperlukan apabila lahan yang digunakan rawan tergenang air. Drainase yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.

Penanaman kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 25×25 cm. Isi setiap lubang dengan satu butir benih. Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu hektar luasan tanam. Setelah benih ditanam, siram setiap pagi dan sore. Kacang tanah akan berkecambah setelah 4-7 hari.

Perawatan dan Pemeliharaan
Kacang tanah sudah tumbuh serempak setelah satu minggu dan mulai berbunga pada umur 20 hari dan berlanjut hingga umur 75 hari. Hanya bunga yang keluar diatas umur 30 hari yang akan menjadi polong. Setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, akan tumbuh ginofor atau bakan buah pada hari ke-3 sampai ke-4. Kemudian ginofor tersebut akan menuju dan menembus tanah untuk membentuk polong.

Perawatan yang diperlukan pada saat tanaman berbunga antara lain, pemberian pupuk tambahan. Sebaiknya tambahkan pupuk yang banyak mengandung posfor, supaya buahnya bagus dan banyak. Selain itu, lakukan penyiangan dan pembubunan tanah sehingga menutupi akar, batang dan daun bagian bawahnya. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak biji.


Panen
Kacang tanah dipanen pada umur 90 hari setelah tanam. Ciri-ciri fisik kacang tanah siap panen antara lain batangnya mengeras, daun mulai menguning dan berguguran. Selain itu kita juga bisa mengambil sampling dan memeriksa secara langsung apakah bijinya sudah terisi penuh atau tidak.

Referensi:
http://alamtani.com/budidaya-kacang-tanah-organik.html


Saturday 24 December 2016

Budidaya Kangkung


Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang sudah cukup dikenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kangkung terdiri dari dua jenis yaitu kangkung darat/ kangkung cabut dan kangkung air. Perbedaan utama dua jenis kangkung ini adalah pada bentuk daun dan warna bunga. Kangkung darat  (Ipomoea Reptans) berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih.

Sedangkan kangkung air  (Ipomoea Aquatica) daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul  sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain perbedaan fisik, kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda pula. Kangkung darat di panen dengan cara dicabut, sedangkan kangkung air dipanen dengnan cara dipotong. Saat ini kangkung darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial dibanding kangkung air. Budidaya kangkung darat sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama.

Budidaya kangkung darat dapat dilakukan baik didataran rendah maupun dataran tinggi. Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, budidaya kangkung darat harus mendapatkan curah hujan dan sinar matahari yang cukup. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji dan stek. Namun khusus untuk kangkung darat, para petani biasa melakukannya dengan biji.


Penyiapan Benih 
Untuk mendapatkan tanaman yang baik, tentunya harus dilakukan pemilihan benih yang baik pula. Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti varietas Sutera dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi dari kangkung Hawaii oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang banyak beredar saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri varietas-varietas kangkung yang beredar dipasaran.

Benih kangkung darat yang baik adalah benih yang daya tumbuhnya lebih dari 95 persen dan tumbuhnya tegak setidaknya hingga umur 8 minggu. Karena kangkung darat yang tumbuh menjalar tidak begitu diminati pasar. Usahakan jangan menggunakan benih yang telah disimpan lebih dari satu tahun. Karena produktivitasnya akan menurun.


Pemupukan
Untuk budidaya kangkung, siapkan pupuk dasar menggunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Pupuk kandang lebih praktis karena tidak perlu menyiapkannya secara intensif, cukup mendiamkannya hingga kering sebelum digunakan. Apabila menggunakan pupuk kandang, lebih baik pilih kotoran ayam dibanding kotoran kambing atau sapi. Karena kotoran ayam lebih cepat terurai, sehingga cocok dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Tebarkan pupuk tersebut di atas bedengan, kira-kira 10 ton per hektar. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.

Dalam budidaya kangkung darat tidak diperlukan pupuk yang intensif. Kangkung darat merupakan tanaman yang tahan pada kondisi kesuburan tanah sedang. Sebenarnya pemupukan awal sudah cukup untuk memberikan nutrisi pada tanaman hingga siap panen. Namun hal ini sangat tergantung pada kondisi kesuburan tanah masing-masing. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami tumbuhan kacang-kacangan relatif tidak memerlukan pupuk tambahan cukup dengan pupuk organik dasar yang telah diberikan diawal.

Hanya saja apabila tanaman terlihat kurang subur yang ditandai dengan warna hijau yang pudar perlu dilakukan pemupukan tambahan. Kangkung darat sangat responsif terhadap nitrogen. Apabila diperlukan bisa diberikan pupuk organik kaya akan nitrogen seperti kotoran ayam yang telah matang bercampur sekam atau kompos yang kaya nitrogen.


Pengolahan Lahan 
Pada budidaya kangkung darat  tanah harus diolah dengan dicangkul agar gembur kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar bedengan 30-40 cm, fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.


Penanaman
Penanaman pada budidaya kangkung darat dapat ditebar langsung  atau ditugal. Sementara itu, cara disemaikan dan lalu dipindah tidak terlalu ekonomis untuk budidaya kangkung darat.

Cara ditebar langsung dilakukan dengan menebarkan benih di atas bedengan. Cara ini cukup cepat dan cocok dilakukan ditempat yang kurang orang atau ongkos tenaga kerja mahal. Kelemahan cara ini adalah boros pada penggunaan benih, karena bisa menghabiskan 5-10 kilogram benih per hektar. Cara ini memerlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar merata. Hanya saja sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman yang ideal. Dimana kepadatan ideal bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon per hektar.

Cara yang kedua yaitu, dengan ditugal. Enaknya dengan cara ini kita bisa mengatur jarak tanam sehingga bisa didapatkan kerapatan populasi tanaman yang ideal. Jarak antara lubang tugal adalah 10 x 5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Hanya saja dengan cara ini dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja karena pekerjaannya akan lebih lama.  Penugalan tidak perlu terlalu dalam, karena budidaya kangkung darat tidak memerlukan perakaran yang terlalu kuat.


Pemeliharaan
Pemeliharaan selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiraman. Kangkung darat memerlukan banyak air untuk tumbuh. Namun apabila curah hujan terlalu tinggi, daun yang dihasilkan akan jelek. Pada musim kering perlu penyiraman yang rutin, setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan menguning disiang hari, lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangnya intensitas penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati.

Hal selanjutnya adalah penyiangan, walaupun kangkung merupakan tanaman siklus cepat adakalanya tanaman muda kalah bersaing dengan rumput. Terutama saat penebaran benih awal, pertumbuhan dari benih menjadi tanaman relatif agak lama sehingga potensi tersalip gulma cukup tinggi. Apabila terjadi hal seperti ini, gulma tersebut harus cepat disingkirkan dengan dicabut.


Panen dan Pascapanen
Budidaya kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30-45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara dipotong dan dicabut. Khusus untuk kangkung organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan dicabut. Karena selera pasar kangkung organik, yakni pasar-pasar moderen, lebih memilih tanaman kangkung yang lengkap dengan akarnya. Pemanenan dengan cara dicabut akan menghasilkan tanaman kangkung sebanyak 23 ton per hektar.

Sebelum di kemas dan dikirim ke pasar, hendaknya kangkung yang telah dicabut dibersihkan dulu dari tanah. Pencucian dilakukan dengan air mengalir atau air bersih agar terhindar dari kontaminan-kontaminan berbahaya. Tempatkan kangkung di tempat yang lembab dan jangan tersengat sinar matahari langsung.

Referensi:
http://alamtani.com/budidaya-kangkung-darat-organik.html


Sunday 18 December 2016

Jenis-Jenis Tanaman Jeruk


Tanaman jeruk berasal dari negara – negara tropis asia lalu menyebar keberbagai belahan dunia. Tanaman jeruk yang ada di indonesia merupakan peninggalan belanda, di era imperialisme. Penuguasa belanda mendatangkan jeruk –jeruk manis keprok dari amerika dan italia. Indonesia juga disinyalir memperoleh bibit – bibit dari China, India, Myanmar dan Vietnam.

Banyak orang menyenangi buah jeruk, karena rasanya enak (manis bernuansa asam) dan segar. Selain dimakan langsung, jeruk juga bisa diolah menjadi berbagai macam minuman, makanan, obat, dan masih banyak lagi. Jeruk adalah buah yang serbaguna dan bergizi tinggi. Yang tertinggi pada jeruk adalah vitamin C-nya.

Jeruk adalah buah yang sangat layak dibudidayakan karena mudah hidup dan punya nilai ekonomi yang cukup tinggi. Jeruk – jeruk tertentu yang berkualitas bahkan bisa diekspor keluar negeri. Bukan hanya buahnya, sampah buah jeruk yang berupa kulit luar, kulit dalam, dan biji pun masih bisa diolah menjadi beberapa produk yang bernilai ekonomi cukup tinggi, seperti: gula tetes, syrup, alkohol, minyak, pectin (untuk membuat jelly), makanan ternak, dan lain – lain. Minyak dari kulit buah jeruk juga bisa diolah lagi menjadi minyak goreng, bahan sabun wangi, pengharum minuman, aroma kue, ice cream, dan sebagainya.

Tanaman jeruk mudah hidup diberbagai tempat, baik dataran rendah maupun tinggi, juga ditempat rawa-rawa yang banyak airnya. Yang benar-benar perlu diperhatiakan dalam membudidayakan tanaman jeruk adalah pada pola drainesenya, sistem pengairannya harus baik dan lancar.

Tanaman jeruk sangat menyukai sinar matahari, maka tidak memerlukan tanaman pelindung. Tanaman jeruk rata-rata berbunga sepanjang tahun. Karena bunganya tidak mengenal musim, maka buahnya tersedia setiap saat. Tanaman jeruk dapat dipelihara terus hingga mencapai usia puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, jika pohon jeruk tersebut tumbuh dalam suatu lingkungan yang cocok dan tidak terserang hama dan penyakit.


Jenis-Jenis Tanaman Jeruk

Jeruk termasuk tanaman yang sangat banyak jenisnya. Berikut akan diuraikan sebagian jenis tanaman jeruk yang paling populer dan banyak dibudidayakan para petani.

Jeruk Manis
Jeruk manis berasal dari negara China bagian selatan hingga Vietnam, kemudian menyebar keseluruh benua Asia, Amerika, dan Eropa. Jeruk manis cocok ditanam didaerah subtropis yang memiliki suhu rata-rata . Jeruk ini bisa tumbuh di daerah pegunungan maupun dataran yang lebih rendah. Kulit buahnya tebal dan sukar dikupas. Cara mengupasnya adalah dengan memotong-motong kulitnya menjadi 4-8 bagian dalam posisi membujur. Pohonnya agak tinggi, sekitar 5-10 meter. Batangnya berduri panjang, tetapi pada percabangannya jarang berduri atau tidak begitu banyak berduri. Tajuk pohonnya beraturan, dahannya terpencar- pencar dan berdaun tunggal agak kecil.letak daunnya berpencar, berdaun satu dan bertangkai, bentuk daun bulat telur atau elips panjang.

Jeruk manis mempunyai kedudukan paling atas di antara jenis-jenis jeruk yang lain dan merupakan kunci bagi industri jeruk di seluruh dunia. Jeruk manis bisa dijadikan bahan pembuat minuman yang paling cocok dan berkualitas.
  • Genjah, buahnya masak antara 6-7 bulan.
  • Sedang, buahnya masak antara 7-8 bulan.
  • Lambat, buahnya masak antara 8-9 bulan.

Jeruk Keprok
Jeruk keprok cocok ditanam didaerah yang ketinggiannya antara 500-1.200 meter diatas permukaan laut yaang memiliki musim kering cukup panjang. Pembungaannya sangat dipengaruhi iklim. Kalau periode keringnya pendek, tanaman hanya mampu membentuk daun-daun muda saja tanpa disertai keluarnya bunga. Jika ditanaman di tempat yang lebih tinggi, rasa buahnya ada yang menjadi masam.

Tanaman jeruk keprok relatif rendah, yakni antara 2-8 meter. Batangnya ada yang berduri, ada juga yang tidak. Tajuk pohonnya tidak beraturan, seperti bola atau ada yang seperti tiang, bercabang banyak dan rindang, dahannya kecil terpencar-pencar, berdaun tunggal agak kecil yang bertangkai pendek seperti tulang, berwarna hijau tua dan mengkilat, bagian bawah daun berwarna hijau muda.

Jeruk keprok punya bunga majemuk yang terletak di ketiak daun atau di ujung cabang. Batang daunnya kecel-kecil berbau harum, tangkainya pendek, daun pelindung kecil, kelopak daun berbentuk cawan dan bulat telur. Tajuk bunganya ada lima lembar, bulat telur memanjang ke arah pangkal  dan ujungnya menyempit, berwarna putih, berbintik-bintik, dan berkelenjar. Benang sarinya berjumlah 18-23, sedikit lebih pendek daripada tajuk bunga lepas atau hanya sebagian menjadi beberapa berkas, tetapi setelah kering akan lepas sendiri.

Buah jeruk keprok agak besar dan bertangkai pendek menggantung, berwarna hijau tua atau hijau muda atau kuning oranye, mengkilat, licin, penuh dengan pori-pori, sedikit berbau harum. Daging buahnya banyak mengandung air berwarna oranye, berbau enak, rasanya manis atau asam manis. Tiap-tiap ruas berisi banyak biji. Bijinya berbentuk bulat telur, keping bijinya berwarna hijau kuning, atau hiau muda dan mengkilat.

Buah jeruk keprok dapat dikonsumsi secara langsung karena kulitnya tipis dan daging buahnya tebal. Pengubasan buah tidak perlu dengan alat, tetapi cukup dengan tangan. Daging buahnya mudah dipisah, teksturnya lembut dan lunak, bijinya sedikit banyak mengandung air, rasanya manis dan aromanya segar.

Proses pembungaannya mudah dipengaruhi iklim.jeruk keprok akan berbunga jika terjadi waktu kering selama 2-3 minggu yang diikuti hujan agak lebat sedikit dan tanah menjadi basah sampai agak dalam. Pembentukan bunga sampai buah menjadi masak membutuhkan waktu rata-rata 7-8 bulan. Bobot buah jeruk keprok rata-rata dapat mencapai 200 gram per buah.
Jeruk keprok dapat diperbanyak secara vegetatif melaui stek. Jeruk keprok cocok dikembangkan di daerah pasang surut, sebab berakar serabut sehingga sistem perakarannya dangkal dan tidak akan busuk.

Jeruk Besar
Jeruk besar berasal dari daerah kepulauan polynesia sampai semenanjung malaka. Jeruk besar dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketingggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Jeruk jenis ini lebih menyukai daerah yang bertopografi datar (tidak bervariasi), permukaan air tanahnya dalam dan tidak tergenang air.

Tanaman jeruk besar relatif tinggi, yakni antara 6-12 meter. Batangnya yang masih muda berduri, tetapi setelah tua duri-durinya menjadi lapuk. Pada bekas tempat tumbuh duri akan tumbuh tonjolan. Tajuk tanaman jeruk besar tidak beraturan, cenderung lurus ke atas, bercabang sedikit, daunnya lebar, bertangkai panjang, dan berwarna hijau keputih-putihan.

Jeruk besar mempunyai bunga majemuk yang terletak padang ujung cabang, berbau harum, daun pelindung agak besar, kelopak daun berbentuk cawan dan bulat. Tajuk  bunganya ada 5-6 lembar, bentuknya bulat telur memanjang kearah pangkal, berbinti-bintik seperti kelenjar. Benangsarinya berjumlah sekitar 20, sedikit lebih pendek daripada tajuk bunga, setelah kering akan lepas sendiri.

Buah jeruk besar, sesuai namanya, tergolong besar, bertangkai panjang, menggantung, berwarna hijau muda, berbintik-bintik, berpori-pori agak nyata. Daging buahnya sedikit mengandung air, berwarna merah muda, rasanya manis tetapi ada juga yang agak masam. Tiap-tiap ruas banyak biji yang besarnya sekitar 0,5-0,7, dan kulit bijinya keras. Setiap pohon jeruk besar dapat menghasilkan buah sebanyak 200 buah dalam satu musim. Waktu berbunga sama seperti jeruk lain. Waktu pembentukan bunga sampai buah masak membutuhkan waktu sekitar 7-8 bulan.

Jeruk Lemon
Jeruk lemon berasal dari daerah Birma (sekarang Mynmar-red) dan China selatan. Jeruk lemon bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Buah jeruk lemon berkulit kasar, berwarna kuning oranye, bentuknya agak bulat, dan dasarnya agak menonjol. Bijinya cukup banyak.

Jeruk lemon berbuah sedang, tetapi jika pembungaan tidak terganggu oleh angin dan hujan, hasil buahnya akan lebih lebat lagi. Bagian batang jeruk lemon kurang tahan terhadap penyakit tertentu. Kandungan air buah jeruk lemon sangat banyak sehingga cocok diambil airnya sebagai minuman. Kulitnya dapat dibuat bahan kue, jelly, marmelade, asam sitrun, pectin, dan minyak jeruk. Jeruk lemon juga bisa dibuat obat-obatan karena kadar vitaminC-nya tinggi.

Jeruk Lime
Jeruk lime (jeruk nipis) asli berasal dari indonesia. Jeruk lime dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter diatas permukaan laut dengan pH tanah 5,5-6.

Ketinggian jeruk lime hanya sekitar 1-1,5 meter, tetapi garis tengah tajuk bisa mencapai 5 meter. Jeruk lime mempunyai banyak cabang dan ranting pada tajuk pohon, sehingga dapat menghasilkan buah yang cukup banyak. Rasa buahnya masam, harum, sedap, dan tahan lama jika disimpan.

Jeruk lime mudah dikembangbiakkan dengan cara okulasi. Rasa dan aroma buahnya sangat tergantung kondisi tanah yang ditanami. Proses berbunganya tidak terpengaruh keadaan cuaca. Jeruk lime ada yang berjenis biasa, ada yang genjah.

Jeruk Sitrun
Jeruk sitrun dapat tumbuh dengan baik didataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut dengan pH tanah 5-6. Bentuk buah jeruk sitrun seperti pepaya, rasanya masam, tiap bagian sisir buah memiliki 1-2 biji. Bentuk bijinya kecil (oval) dan ujungnya runcing.

Ketinggian pohon jeruk sitrun antara 2,5-6 meter, percabangannya banyak. Bentuk daunnya agak bundar (oval) dan pendek, cabang dan ranting berduri tetapi tidak banyak. Buah yang sudah masak rasanya agak manis, kulitnya berwarna kuning.

Jeruk sitrun mudah dikembangbiakkan dengan cara okulasi. Proses berbunganya dipengaruhi oleh cuaca. Hampir seluruh bagian jeruk sitrun dapat diolah menjdai bahan makanan. Kulitnya dapat diolah menjadi manisan setelah difermentasi dalam air garam beberapa hari. Buahnya dapat dibikin minuman. Sedangkan, bijinya bisa diambil minyaknya.

Jeruk Grape Fruit
Jeruk grape fruit dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan persentase kelembaban sedikit rendah. Jeruk jenis ini tidak menyukai tempat yang tergenang atau ditempat yang airnya lambat meresap ke dalam tanah.

Jeruk grape fruit pohonnya agak tinggi, sekita 5-10 meter. Cabang dan rantingnya tidak begitu banyak. Kulit buahnya tebal dan bergabus. Rasa buahnya agak masam dan sedikit pahit. Buah jeruk grape fruit bisa dikonsumsi secara langsung sehingga kurang disukai konsumen. Daun jeruk grape fruit agak besar dan tebal, tetapi agak jarang. Bunganya selalu tumbuh dipucuk-pucuk ranting atau di ketiak daun.


Penulis: Baranur
Sumber:
Buku & Majalah Pertanian



Saturday 17 December 2016

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang berbeda, walaupun dua kalimat ini sering disebut sama. Dalam tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan perbedaannya, khususnya mengenai Tanaman.

A.   Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifat irreversible. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif atau penambahan secara fisik tanaman, Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer. Pertumbuhan pada tanaman terbagi menjadi dua tahap yaitu pertumbuhan Primer dan pertumbuhan Sekunder.

Pertumbuhan
primer merupakan pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Pertumbuhan primer diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal. Meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi. Teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus

a. Teori Tunika Korpus
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu Tunika dan Korpus.
Tunika merupakan lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah. Teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt

b. Teori histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).
Teori ini dikemukakan oleh Hanstein

Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).

B.   Perkembangan

Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis, gametogenesis dan morfogenesis. Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.

Proses perkembangan tanaman dimulai dari biji. Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin (jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari).

Dari biji dimulailah proses pematangan biji atau proses pertumbuhan biji sampai menjadi makhluk hidup baru. Proses ini disebut perkecambahan. Perkecambahan adalah juga merupakan proses tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji).

Urutan proses perkecambahan dimulai dengan masuknya air kedalam biji (imbibisi). Masuknya air ke dalam biji ini mengaktifkan enzim didalamnya. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio. Setelah itu embrio mulai tumbuh dan berkembang.

Dalam proses perkecambahan ini ada beberapa tahapan yang dilalui oleh biji sampai menjadi bibit siap tanam, diantaranya:
·      Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
·      Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok
·      Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
·      Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
·      Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
1. Perkecambahan tipe epigaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil
2.  Perkecambahan tipe hipogaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil

Penulis:Baranur

Sumber:
Buku & Majalah 

Budidaya Tanaman Kubis


1. Syarat Tumbuh
  • Tanaman dapat ditanam sepanjang tahun
  • Tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian 800 m dibawah permukaan laut (dpl) ke atas.
  • Curah hujan cukup dan temperatur udara 15o – 20o C
  • Jenis tanah tanah yang dikehendaki gembur, bertekstur ringan dengan pH 6 – 6,5.
2. Pengelolaan Tanah dan Air
  • Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman untuk menekan serangan penyakit yang terbawa oleh tanah, seperti akar bengkak, busuk lunak, rebah semai, dll.
  • Jangan menanam tanaman kubis-kubisan secara terus menerus dan lakukan pergiliran tanaman.
3. Persiapan Lahan
  • Lahan dicangkul dan dibajak sedalam 20-30 cm
  • Berikan dolomit atau Kaptan (Kapur Pertanian) kira-kira 2 ton/ha jika pH < 5,5 dan biarkan lahan yang telah dicampur + 2 minggu.
  • Jika tersedia pupuk kandang/ kompos, dapat diberikan kira-kira 0,25 - 0,5 Kg per lubang tanaman.
4. Persemaian
  • Media persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang/ kompos
  • Benih direndam dalam air hangat selama + 1 jam, lalu di tiriskan dan diangin-anginkan.
  • Sebarkan benih secara merata dan teratur lalu ditutup daun pisang selama 3-4 hari
  • Lakukan penyiraman setiap hari dengan gembor.
  • Bibit yang telah berumur 3-4 minggu dan memiliki 4-5 daun siap ditanam.
5. Pemupukan
  • Pupuk dasar diberikan sehari sebelum tanam dengan dosis 250 kg/ha Pupuk Phosphat (TSP, SP 36, dll), 50 kg/ha Pupuk Urea, 175 kg/ha pupuk ZA dan 100 kg/ha pupuk KCl.
  • Pupuk dasar diaplikasikan dengan cara di campur secara merata dan ditabur pada lubang tanam yang sebelumnya telah diberi pupuk kandang, kemudian tutup dengan tanah.
  • Pemupukan susulan dilakukan pada umur 28 HST dengan dosis 50 kg/ha Urea, 175 Kg/ha ZA, dan 100 kg/ha KCl.
  • Untuk menambah kualitas dan kuantitas produksi tanaman dapat diberikan pupuk tambahan dengan cara  disemprot. Pupuk tambahan dapat berupa cair dan serbuk. Adapun aplikasi pupuk tambahan dapat diberikan 7-10 hari sekali.
6. Penanaman
  • Jarak tanam 70x50 cm atau 60x50 cm
  • Buat lubang tanam dengan cara di tugal sesuai dengan jarak tanam yang dinginkan
  • Pilih bibit yang segar dan sehat.
  • Bila bibit disemai pada bumbung daun, bisa langsung ditanam bersama bumbungnya.
  • Bila bibit disemai pada polybag plastik, keluarkan bibit dari polybag baru ditanam.
  • Bila disemai dalam bedengan, ambil bibit beserta tanahnya sekitar 2-3 cm dari batang sedalam 5 cm.
  • Setelah ditanam, siram bibit dengan air sampai basah.
  • Kubis dapat ditumpangsarikan dengan tanaman tomat dengan cara tanam 2 baris kubis disisipkan dengan 1 baris tomat. Tomat ditanam setelah 3-4 minggu sebelum tanaman kubis ditanam.
7. Pemeliharaan
  • Penyiraman dilakukan setiap hari pada waktu pagi atau sore hari.
  • Penyiangan berupa penggemburan dan pembubunan tanah dilakukan pada umur 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam.
  • Penyiangan secara manual dengan tangan juga perlu dilakukan terutama pada saat 1 minggu sebelum panen.
  • Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin supaya pembentukan bunga optimal.
  • Penanganan HPT dilakukan pengamatan setiap minggu pada tanaman kubis.
8. Panen dan Pasca Panen
  • Kubis dipanen setelah berumur 85 – 105 hari
  • Ciri-ciri kubis siap panen bila tepi daun terluar pada bagian atas crop melengkung ke luar dan berwarna agak ungu.
  • Pada saat panen diikutsertakan dua helai daun hijau untuk melindungi crop.
  • Daun-daun kubis yang terinfeksi harus dibuang.

Penulis: Baranur
Sumber:
Buku & Majalah Pertanian

Friday 16 December 2016

Manfaat dan Pengolahan Kulit Manggis


Buah manggis merupakan salah satu buah khas indonesia yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, harganya yang terjangkau membuat manggis semakin dinikmati. Akan tetapi getah yang terdapat pada kulit manggis ini membuat orang tidak menggunakannya dan hanya mengolah buahnya saja. Padahal sebenarnya kandungan dalam kulit manggis ini sangat banyak manfaatnya.

Salah satu contoh pemanfaatan kulit manggis yang sering kita dengar untuk kesehatan adalah sebagai obat herbal, karena mempunyai kandungan xanthone dan bioflavonoid yang bagus untuk kesehatan.

Manfaat Kulit Buah Manggis yang bisa kita dapatkan dengan mengkonsumsi diantaranya sebagai berikut:
1.      Manggis mampu menyembuhkan sekaligus mencegah penyakit kanker.
2.      Mencegah tumbuhnya sel-sel pada penyakit leukimia.
3.      Dapat mencegah beberapa penyakit mematikan seperti diabetes, kanker, arthritis jantung, dll.
4.      Mampu mengurangi rasa sakit.
5.      Mengurangi tekanan darah tinggi.
6.      Melawan radikal bebas.
7.      Melancarkan pencernaan.
8.      Mampu menurunkan kadar kolesterol.
9.      Mengatasi penyakit batu ginjal.
10.   Membuat kita sehat.

Agar lebih mudah dikonsumsi dan dapat diperoleh manfaatnya, kulit buah manggis dapat diolah menjadi jus. Agar dapat minimalisir rasa sepat dan pahit yang ada pada jus kulit manggis, maka jus juga dapat dicampur dengan berbagai buah-buahan segar lainnya. Bahkan,anda bisa membuat jus kulit buah manggis yang bisa membuat ketagihan.

Berikut adalah beberapa bahan yang harus dipersiapkan untuk mulai membuat jus kulit buah manggis.

Bahan:
·      Beberapa buah manggis (disesuaikan dengan kebutuhan, bisa 2-3 butir)
·      1 gelas air matang
·      Madu secukupnya
·      Gula yang memiliki kandungan kalori rendah
·      Blender

Cara pembuatannya:
Setelah bahan-bahan diatas dipersiapkan,maka selanjutnya ialah memulai membuat jus kulit buah manggis. Berikut adalah cara membuat jus kulit buah manggis yang harus anda lakukan:
·      Keroklah kulit buah manggis dibagian dalam dengan menggunakan sendok.Saat melakukan pengerokan kulit buah,hindari bagian berwarna hitam atau getah kuning supaya jusnya tidak terasa pahit.
·      Rebuslah terlebih dahulu kulit buah manggis tersebut.Langkah ini sebenarnya adalah alternatif kalau anda tidak mau rasa jusnya terlalu pekat dan pahit.Dengan direbus terlebih dahulu,maka rasa sepat dan pahit nya akan diminimalisir.
·      Masukan hasil kerokan kulit buah manggis atau air rebusan kulitnya kedalam blender,ditambahkan air matang sebanyak satu gelas,dan gula aren.Anda juga mencampurkan madu dan beberapa buah selera anda seperti alpikat,mangga,sirsak,dll.
·      Jus kulit buah manggispun telah siap diminum.Sisanya anda dapat menyimpannya kedalam wadah yang memiliki tutup, seperti botol,tupperwere dan simpanlah didalam lemari es.

Aturan pakai:
Anda bisa meminumnya sebanyak 3x sehari atau sebanyak   3-4 sendok setelah makan.

Sumber:

Buku & Majalah Pertanian

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...