Saturday 26 November 2016

Pengantar Ilmu Hidroponik




Hidroponik diambil dari 2 kata berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Intinya bagaimana bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah yang pada umumnya digunakan untuk bercocok tanam, namun menggunakan media lain sebagai penggantinya dengan nutrisi lebih lengkap yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Pada prinsipnya hampir semua tanaman bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik.

Hidroponik memang sudah tidak asing lagi dalam bidang budidaya tanaman sekarang ini. Pasalnya hidroponik ini sudah menjadi salah satu alternatif favorit bagi banyak orang di dunia ini dalam membudidaya tanaman yang dilakukan tanpa media tanah, tetapi menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Larutan nutrisi ini dapat diberikan dalam bentuk genangan atau dalam keadaan mengalir tergantung cara penanaman dari cabang hidroponik ini. Yang jelas larutan nutrisinya harus mengandung ion-ion dalam komposisi dan konsentrasi yang tepat dan suhu yang dapat ditolerir oleh tanaman.

Media tanam untuk budidaya tanaman secara hidroponik ada yang berbentuk organik dan an-organik. Media tanam sebaiknya yang bisa menyimpan dan menyediakan nutrisi (unsur hara) bagi tanaman serta tidak mengalami pelapukan dalam jangka pendek. Media tanam untuk hidroponik substrat harus memiliki pori-pori makro dan mikro yang seimbang, sehingga sirkulasi udaranya cukup baik dan daya serap airnya cukup tinggi.
·      Contoh untuk media tanam berbahan organik, antara lain: gambut, potongan kayu, serbuk kayu gergaji, kertas, arang sekam, arang kayu, batang pakis, dan cocopet (sabut kelapa).
·      Contoh untuk media tanam berbahan an-organik, antara lain: pasir, kerikil alam, kerikil sintetik, batu kali, batu apung, perlit, zeolit, pecahan bata/genting, spons, serabut batuan (rockwool).
Masing-masing jenis media tanam di atas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Media tanam dipilih berdasarkan karakteristik fisika dan kimiawi, ketersediaan, dan biaya.

Hal-hal yang membuat hidroponik disukai adalah karena memiliki banyak kelebihan (Jansen, 1990; Jones, 2005), yaitu:
1.   serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudah dikendalikan
2.   penggunaan pupuk dan air lebih efisien
3.   tidak ada kegiatan yang memerlukan tenaga intensif untuk pekerjaan berat seperti pengolahan tanah dan pemberatasan gulma
4.   larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman
5.   dapat diusahakan di lahan tidak subur maupun di lahan yang sempit
6.   kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah
7.   budidaya tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim.
Selain 7 hal di atas, ada satu lagi keuntungan hidroponik yang saat ini bahkan sampai masa ke depannya, yaitu sebagai bisnis yang menarik dan menjanjikan keuntungan yang memadai. Sering sekarang kita menjumpai hasil-hasil tanaman dari budidaya hidroponik, seperti, sawi putih, pakchoy, caysim, bayam, kangkung, seledri, kubis, tomat, timun jepang, paprika, terung, brokoli, kubis bunga, stroberi, melon, semangka, krisan, poinsettia, anggrek, gerberra, dan kaktus.

Masyarakat tidak perlu khawatir tentang kandungan mineral yang terdapat dalam hasil budidaya hidroponik, karena jika pengusaha hidroponik tersebut benar-benar memikirkan aspek-aspek penting tentang cara pengolahan yang benar dalam budidaya tanaman hidroponik, seperti pengadaan larutan nutrisi, maka hasilnya pun dapat jauh lebih baik daripada budidaya dengan media tanah.

Nah jika anda ingin memulai menanam secara hidroponik, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

1. Benih tanaman
Awal sebelum menanam tanaman tentu saja kita memerlukan benih tanaman untuk ditanam, pertama
kali adalah semai benih tanaman untuk menjadi bibit tanaman yang siap dipindah tanam. Anda bisa menanam sayuran dengan waktu panen yang singkat supaya cepat panen,, bayam, kangkung, sawi misalnya. Persiapan ini sebisa mungkin 2 minggu sebelum tanam dan system hidroponik dipilih.

2. Sistem hidroponik
Ada banyak system hidroponik yang bisa anda pilih untuk menanam secara hidroponik, sistem wick, NFT, fertigasi
, dan lainnya. Jika diawal masih skala hobi paling mudah menggunakan sistem wick / sumbu. Mudah dan murah.

3. Media Tanam dan Tempat Tanam
Untuk menanam hidroponik tentu saja memerlukan media
tanam sebagai tempat tumbuh tanaman, dan juga tempat tanamnya. Adapun tempat tanamnya bisa kita sesuaikan dengan beberapa peralatan dan perlengkapan yang kita punya. Adapun Tempat dan media tanam bisa anda buat sendiri atau kalau anda mempunyai dana yang cukup, anda bisa membelinya.

4. Nutrisi (Unsur Hara) Hidroponik
Nutrisi (unsur hara) hidroponik sangat penting untuk keberhasilan dalam menanam hidroponik, karena tanpa nutrisi hidroponik tentu saja anda tidak bisa menanam secara hidroponik.
Nutrisi hidroponik merupakan pupuk yang terdiri unsur hara makro dan mikro yang wajib ada untuk pertumbuhan tanaman. Anda bisa membeli atau membuat sendiri juga,.

5. Pemeliharaan
Jika semua sudah siap, bibit siap ditanam secara hidroponik tahapan selanjutnya adalah masa pemeliharaan tanaman. Usahakan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman supaya pertumbuhan optimal
seperti yang diharapkan.



Referensi dari :
·       Jones, J. Benton. 2005. Hydroponics: a practical guide for the soiless grower. 2nd ed. CRC Press. USA.
·       Jansen, M.H. 1990. Hydroponic culture for the tropics. Opportunities and alternatives. Proc. Intl. Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics. Kuala Lumpur, Malaysia, p. 24.
·       Buku dan Majalah Pertanian
Written by: baranur

Semoga bermanfaat

Sumber:
Buku & Majalah Pertanian
Internet


No comments:

Post a Comment

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...