Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang
berbeda, walaupun dua kalimat ini sering disebut sama. Dalam tulisan ini saya
akan mencoba menjelaskan perbedaannya, khususnya mengenai Tanaman.
A.
Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses
pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifat irreversible. Pertumbuhan merupakan
proses kuantitatif atau penambahan secara fisik tanaman, Alat untuk
mengukur pertumbuhan disebut auksanometer.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi menjadi dua tahap yaitu pertumbuhan Primer dan
pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Pertumbuhan primer diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal. Meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi. Teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Pertumbuhan primer diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal. Meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi. Teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus
a. Teori Tunika Korpus
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu Tunika dan Korpus. Tunika merupakan lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah. Teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt
b. Teori histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks). Teori ini dikemukakan oleh Hanstein
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu Tunika dan Korpus. Tunika merupakan lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah. Teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt
b. Teori histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks). Teori ini dikemukakan oleh Hanstein
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
B.
Perkembangan
Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis, gametogenesis dan morfogenesis. Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.
Proses perkembangan tanaman dimulai dari biji. Biji terdapat
dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio
serta cadangan makanan. Berdasarkan letak
cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin (jagung) dan ada yang
tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari).
Dari biji dimulailah proses pematangan biji atau proses
pertumbuhan biji sampai menjadi makhluk hidup baru. Proses ini disebut
perkecambahan. Perkecambahan adalah juga merupakan proses tumbuhnya
embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Perkecambahan
dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan
faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji).
Urutan proses perkecambahan dimulai dengan masuknya air kedalam biji
(imbibisi). Masuknya
air ke dalam biji ini mengaktifkan enzim didalamnya. Aktifnya enzim-enzim untuk
proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm. Hasil
pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio. Setelah itu embrio mulai tumbuh dan
berkembang.
Dalam proses perkecambahan ini ada beberapa tahapan yang
dilalui oleh biji sampai menjadi bibit siap tanam, diantaranya:
· Pembelahan
sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
· Spesialisasi:
sel-sel yang sejenis berkelompok
· Diferensiasi
sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
· Organogenesis
sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
· Morfogenesis
sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan
fungsi
Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
1. Perkecambahan tipe epigaeal
Perkecambahan yang
ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya
terjadi pada tanaman dikotil
2. Perkecambahan tipe hipogaealPerkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil
Penulis:Baranur
Sumber:
Buku & Majalah
No comments:
Post a Comment