Saturday 25 February 2017

Pengendalian HPT Tanaman Pangan (Bagian 3 dari 5)


Pengendalian HPT Padi Sawah

Hama pada tanaman padi sangat beragam, disamping faktor lingkungan (curah hujan. suhu dan musim) yang sangat mempengaruhi terhadap produksi padi. Sebagai praktisi di hidang hama dan penyakit tanaman. kita dapat memainkan peran dengan memberikan gambaran dan penyuluhan tentang hama-hama pada tanaman padi.

Hama-hama tanaman padi menurut Kartasapoetra (1993) terdiri dari :

1. Hama Sundep/ Beluk (Scirpophaga innotata)
Hama endemis ini berkembang dari dari pantai hingga daerah pedalaman dengan ketinggian 200 meter diatas pemukaan laut dengan curah hujan (kurang dari 200 mm).

2. Ulat Penggerek (Scahunobius bipunctifer)
Gangguan dan kerusakan pada tanaman padi di daerah pegunungan, daya pengrusakannya tertuju pada bagian-bagian pucuk tanamaan sehingga mematikan tanaman padi.

3. Hama Putih (Nymphula depunctalis)
Menyerang dan bergelantungan pada daun padi sehingga berwarna keputih-putihan, bersifat semi aquatil (menggantungkan hidup pada air untuk bernafas).

4. Wereng Coklat (Nilapervata Lugens)
Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah muda yang lunak, dapat meloncat tinggi dan tidak terarah, berwarna coklat, berukuran 3-5 mm, habitat ditempat lembab, gelap dan teduh.

Gejala serangan: menyerang mulai persemaian sampai panen, mengakibatkan layu pada daun dan mengering, menggunakan gulma sebagai tempat berlindung, dan sebagai vektor virus.


5. Wereng Hijau (Nephotettix apicalis)
Merusak kelopak-kelopak dan urat-urat daun padi dengan alat penghisap pada moncong yang kuat.

6. Walang Sangit (Leptocorixa acuta)
Binatang ini berbau, hidup bersembunyi direrumputan, tuton, paspalum, alang-alang sehingga berinvasi pada tanaman padi muda ketika bunting, berhunga atau berbuah.

7. Lembing Hijau (Nezara viridula)
Berkembang pada iklim tropis, hidupnya berkoloni, betina berukuran kecil (16 mm) dengan 1100 telur selama hidupnya, lama penetasan 6-8 minggu, jantan berumur 6 bulan. Serangannya tidak sampai menghampakan padi, tetapi menghasilkan padi berkualitas jelek (goresan-goresan membujur pada kulit gabah dan pecah apabila dilakukan penggilingan/penumbukkan). Pembasmian hama dilakukan menggunakan insektisida sesuai aturan (Tjoe Tjien Mo,1953).

8. Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Berkembang di daerah persawahan di Negara RRC, India dan Asia Tenggara. Menyerang tanaman padi yang penanamannya terlambat. Menempatkan telur-telumya pada kelopak daun padi, larva-larva bergerak menuju dan memasuki batang-batang padi, daun-daun membantuk kelongsong sehingga padi mati. Pembasmiannya dilakukan mengurangi pengairan di sawah (padi jangan sampai terendam), menggunakan lampu petromaks, pembinasaan dan penyemprotan insektisida dengan dosis tepat secara teratur (Tjoe Tjien Mo,1953).

Selain hama yang telah disebutkan, Tikus dan Burung merupakan hama yang bisa menyebabkan kerugian dan menurunnya produksi hasil budidaya Tanaman Padi.

Writed by Baranur

Sumber:
Tjoe Tj len Mo. 1953. Memberantas Hama Padi. Jakarta.


No comments:

Post a Comment

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...