Sunday 19 February 2017

Keuntungan dan Kendala Pemupukan Lewat Daun serta Proses Penyerapannya


Pemupukan lewat daun adalah cara atau metode aplikasi memasok hara lebih cepat daripada aplikasi ke akar, namun lebih cepat hilang dengan beberapa kendala, antara lain:
1. Laju penetrasi rendah, terutama pada daun dengan kutikula tebal (ex. jeruk & kopi)
2. Adanya aliran permukaan pada permukaan hidrofob
3. Pencucian oleh hujan
4. Larutan cepat kering
5. Laju translokasi terbatas, hara tidak segera ditranslokasi dari tempat fiksasi ke bagian lain (contoh: unsur Ca pada daun dewasa)
6. Jumlah hara makro yang bisa diberikan sangat terbatas (bandingkan N pada pupuk daun vs urea)
7. Kerusakan daun (nekrosis & terbakar)

Dalam proses pemupukan lewat daun biasanya dengan cara disemprot dan hal yang perlu diingat adalah dosis pemupukan tidak boleh berlebihan, selain itu jika daun tanaman masih muda dan akan tumbuh tunas, tidak boleh dilakukan spraying ini. Setelah daun muda atau tunas muda menjadi ranting yang kokoh, maka spraying boleh dilakukan.

Penyemprotan diarahkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah karena jumlah mulut daun (stomata) lebih banyak dibagian bawah dari pada dibagian atas daun. Larutan pupuk disemprotkan dengan alat semprot (sprayer).

Larutan pupuk yang keluar dari nozzle dalam bentuk percikan kabut. Arah semprotan sesuai dengan arah angin. Bagian daun yang menghadap ke bawah. Penyemprotan larutan pupuk daun dilakukan tidak terlalu dekat.

Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terikteriknya. Paling ideal dilakukan sore hari (sekitar pukul 15.30 – 17.30) atau pagi hari (sekitar pukul 07.00-09.00), keadaan dimana matahari belum begitu menyengat. Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika panas, pupuk daun itu banyak menguap daripada diserap oleh daun.

Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan. Resikonya pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan dan lagipula pada saat seperti itu stomata sedang menutup.

Pemberian pupuk daun bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pestisida kalau dianggap perlu, atau bersamaan dengan zat perangsang tumbuh (ZPT).



Proses Penyerapan Hara Pupuk oleh Daun & Bagian Aerial

Beberapa unsur hara masuk ke dalam tubuh tanaman dalam bentuk gas, terutama CO2 dan O2. Selain itu juga SO2, NH3 dan SOx. Gas-gas tersebut masuk melalui stomata, juga bisa melalui ektodesmata, hydatoda dan lentisel. Struktur dinding sel bagian luar dari sel-sel epidermis berperan penting dalam fiksasi ini. Gas-gas tersebut masuk melalui stomata dengan cara pertukaran dengan air dalam proses transpirasi. Laju fiksasi gas-gas tersebut sangat dipengaruhi oleh laju transpirasi. Permasalahannya adalah transpirasi merupakan proses kehilangan air terbesar dari tubuh tanaman.


Struktur dinding luar sel epidermis pada daun





















Bagian Daun Tempat Masuk dan Penyerapan Unsur Hara

>>>Stomata
bentuk dan mekanisme kerjanya


















Ketika stomata terbuka























>>>Lentisel
Proses  pembentukan lentisel pada tanaman























Lentesil yang telah terbentuk sempurna
















>>>Ektodesmata
Ektodesmata adalah nonplasmatic channel yang berperan dalam transpirasi kutikula dan peristomata yang biasanya terbentuk dalam sistem dinding sel antara sel
penjaga dan subsider.










Irigasi dengan metode sprinkle meningkatkan kandungan garam agar lebih tinggi
pada daun daripada dengan cara tetesan. Emulsifier dalam larutan pupuk daun sangat diperlukan sebagai penurun tegangan permukaan molekul yang terlarut.















Pemupukan lewat daun sangat menguntungkan bila tanaman dihadapkan pada kondisi:
1. Ketersediaan hara di tanah sangat rendah;
2. Topsoil kering;
3. Penurunan aktivitas akar selama fase reproduktif;
4. Peningkatan kandungan prot pada biji
5. Peningkatan kandungan Ca pada buah

Pencucian unsur hara dari daun adalah penghilangan substansi dari bagian aerial tanaman oleh air, seperti hujan, irigasi, embun, dan penyemprotan. Substansi biasanya mengalami pencucian (leaching) dengan cara:
1. Dikeluarkan scr aktif ke permukaan eksternal (ex. Garam oleh kelenjar garam)
2. Dikeluarkan melalui gutasi (karena tekanan akar)
3. Hilang dari daerah daun yang rusak
4. Tercuci dari apoplas jariangan daun utuh

Leaching ini menguntungkan bagi tanaman tersebut (contoh: mekanisme ketahanan terhadap salinitas) maupun lingkungan (contoh: pasokan hara ke tanah).

Writed by Baranur


No comments:

Post a Comment

Budidaya Tanaman Mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah sayuran paling mudah diolah. Tidak perlu dimasak atau ditumis, cukup dicuci atau dikupas, dimakan ment...